29.2 C
Kediri
Thursday, March 23, 2023

Nikmatnya Sambal Gami dengan Aneka Lauk

- Advertisement -

Cara penyajian sambal gami khas Bontang, Kalimantan Timur ini seperti makanan hotplate. Dihidangkan langsung dengan wadahnya saat baru matang. Hanya saja untuk sambal satu ini wadahnya berupa cobek atau layah.

Begitu sampai di meja, cobek atau layah disajikan dengan alas kayu. Sambal yang masih kondisi meletup-letup, ini mengeluarkan aroma sedap menyeruak. “Yang membuat berbeda, sambal satu ini dimasak di cobeknya,” terang Dwi Rusiyani, Supervisor Sambal Gami Sultan Kediri.

Menurutnya, sambal ini dimasak langsung di atas cobek yang terbuat dari tanah liat. Aroma sambal gami semakin sedap karena dimasak di wadah cobek tanah liat. Sementara itu, kalau bahan sambal gami hampir mirip dengan sambal lain seperti menggunakan cabai, bawang merah, tomat dan terasi.

Baca Juga :  Pelatih Persik Kediri Javier Roca Tak Mau Gegabah untuk Musim Depan

Sambal yang telah diulek dan diletakkan di cobek tanah liat dan ditambah ikan bawis yang dipanaskan di atas kompor. “Sambal gami bawis bisa dimakan dengan nasi yang masih panas,” kata perempuan yang karib dipanggil Ussy ini.

Pantas saja karena dimasak di cobeknya langsung, membuat sambal masih terasa hangat saat disajikan. Ternyata sambal tersebut baru dibuat saat ada yang pesan. Hal tersebutlah yang membuat sambal gami terasa kesegarannya.

- Advertisement -

Ussy menjelaskan bahwa sambal gami adalah khas dari Bontang. Gami sendiri sebenarnya berarti sambal. Di kota asalnya, sambal gami menggunakan ikan bawis yang hanya ada di sana. Namun kini lauknya lebih bervariasi.

“Untuk lauk di sini ada seafood, ayam, bebek, empal, hingga saikoro,” paparnya.

Baca Juga :  Soto Branggahan, Brand Kuliner Kabupaten Kediri yang Perlu Penataan

Lauk tersebut digoreng terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke cobek berisikan sambal. Tentu saja saat dimakan dengan nasi putih rasa lauk ini berpadu dengan rasa sambal yang pedas dan asam.






Reporter: Habibaham Anisa Muktiara
- Advertisement -

Cara penyajian sambal gami khas Bontang, Kalimantan Timur ini seperti makanan hotplate. Dihidangkan langsung dengan wadahnya saat baru matang. Hanya saja untuk sambal satu ini wadahnya berupa cobek atau layah.

Begitu sampai di meja, cobek atau layah disajikan dengan alas kayu. Sambal yang masih kondisi meletup-letup, ini mengeluarkan aroma sedap menyeruak. “Yang membuat berbeda, sambal satu ini dimasak di cobeknya,” terang Dwi Rusiyani, Supervisor Sambal Gami Sultan Kediri.

Menurutnya, sambal ini dimasak langsung di atas cobek yang terbuat dari tanah liat. Aroma sambal gami semakin sedap karena dimasak di wadah cobek tanah liat. Sementara itu, kalau bahan sambal gami hampir mirip dengan sambal lain seperti menggunakan cabai, bawang merah, tomat dan terasi.

Baca Juga :  Menikmati Menu Olahan Bakso Iga dan Cuanki

Sambal yang telah diulek dan diletakkan di cobek tanah liat dan ditambah ikan bawis yang dipanaskan di atas kompor. “Sambal gami bawis bisa dimakan dengan nasi yang masih panas,” kata perempuan yang karib dipanggil Ussy ini.

Pantas saja karena dimasak di cobeknya langsung, membuat sambal masih terasa hangat saat disajikan. Ternyata sambal tersebut baru dibuat saat ada yang pesan. Hal tersebutlah yang membuat sambal gami terasa kesegarannya.

Ussy menjelaskan bahwa sambal gami adalah khas dari Bontang. Gami sendiri sebenarnya berarti sambal. Di kota asalnya, sambal gami menggunakan ikan bawis yang hanya ada di sana. Namun kini lauknya lebih bervariasi.

“Untuk lauk di sini ada seafood, ayam, bebek, empal, hingga saikoro,” paparnya.

Baca Juga :  Pedasnya Pas, Nikmat Disantap dengan Punten

Lauk tersebut digoreng terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke cobek berisikan sambal. Tentu saja saat dimakan dengan nasi putih rasa lauk ini berpadu dengan rasa sambal yang pedas dan asam.






Reporter: Habibaham Anisa Muktiara

Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru

/