KABUPATEN, JP Radar Kediri – Persedikab Kediri mulai mengumpulkan amunisi. Bakal mengarungi panasnya persaingan Liga 3 yang bakal dimulai Agustus 2022 mendatang, tim berjuluk Bledug Kelud ini akan menggelar seleksi terbuka di Stadion Canda Bhrawa Pare, sore ini.
Dipimpin duet pelatih karteker Bambang Drajad dan Muslim Habibi, Persedikab akan fokus memantau bakat-bakat lokal terbaik. “Kami utamakan putra daerah,” ujar Dimas Andhika, Media Officer Persedikab.
Menurut Dimas, proses seleksi akan dimulai pukul 14.00 sore ini. Selama tiga hari ke depan, seleksi diperuntukkan untuk pemain dari klub internal. Baru kemudian, seleksi akan dibuka untuk pemain lainnya. “Mereka yang pernah bermain di Liga 3 atau Elite Pro,” ujarnya. Kompetisi Elite Pro Academy sendiri merupakan kompetisi yang diikuti pemain junior, U-16 dan U-18 dari klub-klub yang berlaga di Liga 1.
Dengan dibukanya seleksi ini, Dimas mengatakan Persedikab Kediri bisa mendapatkan pemain berkualitas. Bukan hanya dari skill bermain. Tetapi juga mentalitas serta kemampuan beradaptasi dengan tim.
Apalagi, pada musim 2022/2023 mendatang, komposisi tim Persedikab bakal banyak berubah dari musim sebelumnya. Selain memasukkan pemain yang diharapkan lebih baik, perubahan juga harus terjadi karena regulasi usia di Liga 3. Di mana tim bakal mencari pemain di bawah usia 23 tahun.
Apakah masih ada slot untuk pemain senior? Dimas mengatakan, saat ini Persedikab sudah mengontrak tiga pemain senior. Mereka adalah Eka Sama Adi Prasetya, Galih Akbar, dan Muhammad Khanafi.
Artinya, jika regulasi tidak berubah di musim 2022/2023 maka menurutnya masih ada sisa dua slot untuk pemain senior. “Biasanya ada kuota untuk lima pemain senior, dengan tiga pemain yang main sebagai starter,” ungkapnya.
Karenanya dalam seleksi ini, Dimas mengatakan tim yang bermarkas di Pare ini tidak menutup kemungkinan datangnya pemain senior. “Bisa ikut juga,” tambahnya.
Persedikab Kediri musim ini memang mencanangkan target bisa promosi menembus Liga 2. Target yang musim lalu gagal kesampaian karena mereka terhenti di babak 16 besar usai kalah melawan Deltras Sidoarjo. Padahal di musim lalu, permainan Khanafi dkk sebenarnya sudah sangat bagus. Bahkan, tim muda ini dilatih oleh Tony Ho, pelatih kawakan berlisensi AFC Pro. (c1/die)