30 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Peserta PBI Ini Bersyukur, Pengobatan Asma Putrinya Dijamin JKN

KEDIRI, JP Radar Kediri – Memiliki seorang putri yang mengidap penyakit asma, salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Desa Ngasem Kota Kediri, Muyati (53) telah merasakan manfaat Program JKN. Kondisi kesehatan yang tidak menentu hingga berakibat kambuhnya asma yang tidak terduga, peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini merasa terbantu memiliki JKN.

“Anak kan punya riwayat asma, jadi kalau sesak di rumah langsung saya bawa ke rumah sakit pakai JKN,” ucapnya.

Muyati mengatakan, putrinya telah lama mengidap penyakit ini, sehingga tidak jarang mengakses layanan kesehatan sampai rawat inap ketika tiba-tiba kambuh. Beruntung, Pemerintah telah menjamin Muyati dan keluarganya dalam Program JKN.

“Sudah lama anak ini punya asma, jadi sering berobat. Alhamdulillah dapat JKN ini dari pemerintah, kalau anak sakit atau saudara sakit bisa berobat tanpa biaya. Dari awal ada BPJS Kesehatan sudah dapat JKN ini dari Pemerintah. Anak saya sampai punya alat bantu pernapasan yang dihisap itu, sering dipakai,” terangnya.

Sedangkan, Muyati sendiri mengaku sering memakai JKN untuk berobat hanya sampai di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftarnya, yaitu di Puskesmas. Baginya hanya sakit ringan yang bisa ditangani di Puskesmas, tidak sampai ke rumah sakit, Muyati memanfaatkan karena dekat dengan rumahnya.

Baca Juga :  Membaiknya Permintaan Domestik, Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan PMI

“Kalau saya seringnya memakai JKN untuk berobat ke puskesmas, ya seperti sakit panas, pilek. Soalnya Puskesmasnya dekat dengan rumah,” ujar Muyati.

Walaupun sebagai peserta JKN segmen PBI, Muyati merasa mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Ia tidak dibedakan dengan pasien umum maupun peserta JKN segmen non PBI lainnya.

“Pelayanannya sangat baik, tidak dibedakan sama sekali. Saya salut sama BPJS, wong gratis kok pelayanannya baik, kok tidak dibedakan. Saya sering memanfaatkan,” jelasnya sambil meneteskan air mata.

Muyati yang hanya sebagai ibu rumah tangga, tidak berpenghasilan, dan suami yang bekerja sebagai tukang dengap penghasilan yang tidak tetap, Muyati tidak tahu harus bagaimana ketika putrinya membutuhkan layanan kesehatan. Sedangkan ia tidak memiliki biaya untuk membayar pengobatan putrinya.

“Kalau tidak ada JKN ya Allah bagaimana. Saya kan orang biasa, saya mungkin hanya bisa nangis. Tidak ada biaya,” ucapnya terisak.

Selama ini, Muyati tidak mengeluarkan biaya sama sekali ketika mengakses layanan kesehatan. Ia sangat bersyukur Pemerintah telah membantunya melalui Program JKN.

“Gratis, alhamdulillah. Bersyukur sekali, membantu rakyat kecil, membantu rakyat yang tidak mampu,” ujarnya.

Bagi Muyati, memiliki jaminan kesehatan itu sangat penting, terutama JKN. Tidak ada yang ingin sakit, namun datangnya sakit yang tidak terduga akan merepotkan ketika tidak memiliki biaya untuk membayar layanan kesehatan. Menurutnya, ketika sudah memiliki JKN dan mendadak sakit, bisa langsung menuju fasilitas kesehatan tanpa memikirkan biaya yang akan dikeluarkan.

Baca Juga :  Iuran yang Kita Bayarkan Sepadan dengan Rasa Tenang yang Kita Rasakan

“Karena JKN itu benar-benar perlu. Orang itu kan tidak menjagakan sakit, tetapi sewaktu-waktu ketika kita sakit, kalau punya JKN kan kita bisa langsung ke puskesmas, ke rumah sakit, tidak perlu bingung biaya,” ucapnya.

Muyati mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah membantu menjamin pembiayaan layanan kesehatannya beserta keluarganya.

“Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih ke Pemerintah dan BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” ungkapnya sambil mengusap air mata.

Ia berharap, Program JKN bisa terus berlanjut. Bukan berarti mengharap orang lain menjadi sakit, namun ketika ada yang sakit bisa mendapatkan layanan kesehatan, tanpa harus memikirkan biaya.

“Harapan saya, JKN itu bisa terus berlanjut, terus ada. Bukan mengharap orang lain sakit, bukan begitu. Kalau ada JKN, kalau sewaktu-waktu ada yang sakit itu bisa terlayani, tidak bingung biaya. Terima kasih BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

 

 

KEDIRI, JP Radar Kediri – Memiliki seorang putri yang mengidap penyakit asma, salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Desa Ngasem Kota Kediri, Muyati (53) telah merasakan manfaat Program JKN. Kondisi kesehatan yang tidak menentu hingga berakibat kambuhnya asma yang tidak terduga, peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini merasa terbantu memiliki JKN.

“Anak kan punya riwayat asma, jadi kalau sesak di rumah langsung saya bawa ke rumah sakit pakai JKN,” ucapnya.

Muyati mengatakan, putrinya telah lama mengidap penyakit ini, sehingga tidak jarang mengakses layanan kesehatan sampai rawat inap ketika tiba-tiba kambuh. Beruntung, Pemerintah telah menjamin Muyati dan keluarganya dalam Program JKN.

“Sudah lama anak ini punya asma, jadi sering berobat. Alhamdulillah dapat JKN ini dari pemerintah, kalau anak sakit atau saudara sakit bisa berobat tanpa biaya. Dari awal ada BPJS Kesehatan sudah dapat JKN ini dari Pemerintah. Anak saya sampai punya alat bantu pernapasan yang dihisap itu, sering dipakai,” terangnya.

Sedangkan, Muyati sendiri mengaku sering memakai JKN untuk berobat hanya sampai di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftarnya, yaitu di Puskesmas. Baginya hanya sakit ringan yang bisa ditangani di Puskesmas, tidak sampai ke rumah sakit, Muyati memanfaatkan karena dekat dengan rumahnya.

Baca Juga :  Membaiknya Permintaan Domestik, Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan PMI

“Kalau saya seringnya memakai JKN untuk berobat ke puskesmas, ya seperti sakit panas, pilek. Soalnya Puskesmasnya dekat dengan rumah,” ujar Muyati.

Walaupun sebagai peserta JKN segmen PBI, Muyati merasa mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Ia tidak dibedakan dengan pasien umum maupun peserta JKN segmen non PBI lainnya.

“Pelayanannya sangat baik, tidak dibedakan sama sekali. Saya salut sama BPJS, wong gratis kok pelayanannya baik, kok tidak dibedakan. Saya sering memanfaatkan,” jelasnya sambil meneteskan air mata.

Muyati yang hanya sebagai ibu rumah tangga, tidak berpenghasilan, dan suami yang bekerja sebagai tukang dengap penghasilan yang tidak tetap, Muyati tidak tahu harus bagaimana ketika putrinya membutuhkan layanan kesehatan. Sedangkan ia tidak memiliki biaya untuk membayar pengobatan putrinya.

“Kalau tidak ada JKN ya Allah bagaimana. Saya kan orang biasa, saya mungkin hanya bisa nangis. Tidak ada biaya,” ucapnya terisak.

Selama ini, Muyati tidak mengeluarkan biaya sama sekali ketika mengakses layanan kesehatan. Ia sangat bersyukur Pemerintah telah membantunya melalui Program JKN.

“Gratis, alhamdulillah. Bersyukur sekali, membantu rakyat kecil, membantu rakyat yang tidak mampu,” ujarnya.

Bagi Muyati, memiliki jaminan kesehatan itu sangat penting, terutama JKN. Tidak ada yang ingin sakit, namun datangnya sakit yang tidak terduga akan merepotkan ketika tidak memiliki biaya untuk membayar layanan kesehatan. Menurutnya, ketika sudah memiliki JKN dan mendadak sakit, bisa langsung menuju fasilitas kesehatan tanpa memikirkan biaya yang akan dikeluarkan.

Baca Juga :  Keluarga H. Imam Mukhayat Syah Berbagi Zakat Mal Senilai Rp 4,7 Miliar

“Karena JKN itu benar-benar perlu. Orang itu kan tidak menjagakan sakit, tetapi sewaktu-waktu ketika kita sakit, kalau punya JKN kan kita bisa langsung ke puskesmas, ke rumah sakit, tidak perlu bingung biaya,” ucapnya.

Muyati mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan yang telah membantu menjamin pembiayaan layanan kesehatannya beserta keluarganya.

“Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih ke Pemerintah dan BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa berkata-kata lagi,” ungkapnya sambil mengusap air mata.

Ia berharap, Program JKN bisa terus berlanjut. Bukan berarti mengharap orang lain menjadi sakit, namun ketika ada yang sakit bisa mendapatkan layanan kesehatan, tanpa harus memikirkan biaya.

“Harapan saya, JKN itu bisa terus berlanjut, terus ada. Bukan mengharap orang lain sakit, bukan begitu. Kalau ada JKN, kalau sewaktu-waktu ada yang sakit itu bisa terlayani, tidak bingung biaya. Terima kasih BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/