KEDIRI, JP Radar Kediri – Sudah 21 tahun mengidap diabetes, Titik Setyowati bersyukur ada Program JKN-KIS. Wanita berusia 61 tahun ini mengaku puas dengan berbagai pelayanan kesehatan yang didapatkannya. Sebagai peserta yang juga terdaftar dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftarnya, Titik mengatakan rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
“Alhamdulillah puas, puas sekali, karena setiap bulan itu ada senam dari klinik, ada pemeriksaan gula darah sebulan sekali di laboratorium, enam bulan sekali juga dicek semua di laboratorium seperti kolesterol, asam urat, dan lain-lain,” ungkapnya
Tidak hanya itu, Titik juga harus mengonsumsi obat setiap hari. Selain obat diabetes, obat untuk asam urat dan hipertensi juga harus dikonsumsinya. Warga asli Kota Kediri ini ternyata baru saja diketahui memiliki penyakit asam urat, kolesterol tinggi dan hipertensi.
“Kaki saya ada bengkaknya, kemarin katanya seperti asam urat dan kolesterol yang tinggi. Banyak obatnya, sampai tidak hafal saya. Obatnya untuk diabetes, untuk asam urat juga. Sebulan lalu kan tensi tinggi, saya dikasih obat juga untuk hipertensi, tetapi biasanya normal,” ucapnya.
Titik juga mengaku pernah menjalani beberapa kali rawat inap di rumah sakit, semuanya gratis berkat menggunakan JKN-KIS. Kepercayaan dirinya pada program pemerintah ini, karena biaya pelayanan kesehatannya menjadi ringan dan pelayanan yang diberikan selalu bagus.
“Pernah opname tiga atau empat kali, saya lupa, terakhir tahun 2018. Semua pakai JKN-KIS, tidak bayar sama sekali. Saya suka, sukanya karena biaya ringan, bahkan tidak mengeluarkan biaya, apalagi kalau opname pasti uang keluar banyak (kalau tidak pakai JKN). Pelayanannya bagus, dokternya juga, tidak ada keluhan,” terangnya.
Seandainya tidak ada Program JKN-KIS, tentu Titik merasa berat. Menurutnya, adanya JKN-KIS merupakan harapan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang menderita sakit sejak lama sepertinya. Program mulia ini baginya adalah pertolongan, meskipun tidak menggunakan karena sehat, membayar iuran JKN-KIS seperti sedekah untuk yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Karena memang itu yang diharapkan masyarakat, seperti saya kan sejak dulu sakit. Program JKN-KIS itu pertolongan kita. Walaupun tidak sakit, ya tidak ada yang mengharapkan sakit, tetapi yang pasti kan yang akan datang, sebagai tabungan juga bisa. Walaupun tidak memakai, bayar terus anggap saja sedekah. Bagus lho itu, pemerintah memang bagus kok programnya, sangat membantu,” tuturnya.
Titik mengucapkan terima kasih karena sudah banyak terbantu dengan adanya Program JKN-KIS. Dia terus bersyukur, kini kondisinya sehat sehingga bisa melakukan banyak kegiatan bersama cucu-cucunya. Titik berharap Program JKN-KIS bisa terus berlanjut lebih baik lagi untuk kepuasan masyarakat.
“Terima kasih, sangat membantu banyak sekali. Sekarang saya sudah bisa masakin cucu. Terima kasih sekali, kita banyak bersyukur ada JKN-KIS. Semoga bisa lanjut terus lebih baik lagi, supaya bisa memuaskan masyarakat,” ucapnya.