NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Warga Kota Angin harus waspada dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Karena penderita DBD di Kabupaten Nganjuk terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, sembilan orang meninggal dunia dari 188 penderita DBD pada 2021. “Sembilan orang meninggal dunia itu adalah anak-anak,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Heni Rochtanti melalui Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk Didik Hermanu.
Penderita DBD ini meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2020. Karena di 2020, penderita DBD hanya 31 orang. “Tidak ada yang meninggal dunia untuk penderita DBD tahun 2020,” ujar Didik.
Banyaknya penderita DBD di tahun 2021 ini karena saat itu curah hujan tinggi. Sehingga, nyamuk aedes aegypti yang menjadi pembawa virus DBD berkembang biak. Sedangkan, masyarakat mulai longgar dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga: Tak Punya Kantor, Dua OPD Kota Angin Akan Numpang
Apalagi, saat itu, Covid-19 juga sedang merajalela. Warga menjadi takut berobat ke dokter atau rumah sakit. Akibatnya, saat anak sudah parah baru dilarikan ke rumah sakit. Sehingga, nyawanya tidak tertolong.
Karena itulah, Didik berharap, di awal tahun 2022 ini masyarakat gencar melaksanakan PSN. Karena hujan masih turun hampir setiap hari. Di awal-awal bulan ini, RSUD Kertosono juga sempat overload karena banyaknya pasien DBD yang dirawat inap. “PSN harus dilakukan agar nyamuk aedes aegypty tidak bisa berkembang biak,” ajaknya.