KOTA, JP Radar Kediri-Pemkot Kediri akan kembali menertibkan pedagang kaki lima (PKL) jelang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) natal dan tahun baru (nataru). Di antaranya, menata ulang jarak lapak antar-PKL.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dr Fauzan Adima mengungkapkan, pengaturan jarak PKL kembali diperketat untuk mencegah penularan Covid-19. “Pengaturan akan diperketat karena sebentar lagi ada momentum tahun baru,” ujar Fauzan.
Berdasar pengalaman sebelumnya, jelang libur nataru jumlah PKL akan tumbuh seperti jamur. Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah akan memperketat jarak PKL agar tidak terjadi kerumunan. Caranya mirip seperti saat penjualan tajil ketika Ramadan.
Baca juga: UMK Nganjuk Kalah dengan Upah Pitil Brambang
Beberapa spot yang bisa memunculkan kerumunan itu ada di sekitar taman Sekartaji dan Jl Veteran. “Tujuannya agar tidak ada kerumunan karena pedagang akan ramai siang hingga malam hari,” lanjut Fauzan.
Dikatakan Fauzan, aturan PPKM nataru tidak terlalu detail. Karenanya, untuk mengoptimalkan PPKM yang berlaku mulai 24 Desember hingga 02 Januari 2022 itu, pemkot akan menyinkronkannya dengan aturan PPKM level 3. Mulai jumlah pengunjung hingga jam buka.
Aturan tersebut akan dibahas kembali secara detail dan diperkuat dengan aturan wali kota. Dia mencontohkan, di PPKM level 3, PKL dan toko kelontong hanya bisa berjualan hingga pukul 21.00. Adapun jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan.
Pengunjung juga tidak diperkanankan cangkruk. Sebab, paling lama hanya dibatasi 60 menit. Dalam aturan PPKM level 3, pedagang malam diperbolehkan buka mulai pukul 18.00 dan bisa buka hingga pukul 00.00. “Dua aturan itu akan jadi pertimbangan untuk penetapan keputusan wali kota selama periode nataru nanti,” terangnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Apip Permana menambahkan, kebijakan tersebut untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi dan kesehatan warga di Kota Kediri. “Warga tetap harus waspada tidak boleh lengah,” ujarnya. Apalagi saat ini varian jenis omicron terus mengintai.
Untuk pengetatan aturan di lapangan, satpol PP bersama TNI dan polisi juga akan mengintensifkan razia. Apip berharap, selama periode nataru nanti Kota Tahu tetap kondusif. Tetap berada di zona kuning dengan risiko penularan rendah.(rq/ut)