29.3 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Ratusan Jabatan Kepala Sekolah di Kabupaten Kediri Kosong

KEDIRI, JP Radar Kediri Sebanyak 135 guru telah dipromosikan menjadi kepala sekolah (kasek) Rabu (24/5) lalu. Namun, hal ini belum sepenuhnya mengatasi permasalahan yang ada. Pasalnya, masih ada ratusan posisi kepala sekolah dasar (SD) yang ternyata masih kosong.

“Sampai dengan Juli masih ada 115 posisi kepala SD yang kosong,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin kepada Jawa Pos Radar Kediri kemarin.

Berdasarkan data yang dihimpun, kekosongan ini tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Kediri. Muhsin mengatakan, pihaknya tidak lantas tinggal diam dengan kondisi tersebut. Pihaknya terus berproses untuk melakukan pengisian kekosongan yang ada.

“Saat ini kami sudah mulai melaksanakan proses rekrutmen calon kasek,” ungkap mantan Sekretaris Disdik Kabupaten Kediri tersebut.

Baca Juga :  Jalan Empat Desa di Ngronggot Rusak Parah

Dia berharap, rangkaian proses rekrutmen tersebut dapat berjalan sesuai dengan tahapan yang telah disusun. Sehingga kekosongan yang ada segera dapat teratasi. “Harapannya pada saat ajaran baru sudah tercukupi,” tandas Muhsin.

Sebelumnya, total 135 guru mendapat promosi untuk mengisi pos tersebut. Mereka dilantik langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Di depan ratusan pengampu pendidikan itu, Dhito menyoroti tentang maraknya kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

“Saya meminta jangan ada lagi kasus bully di sekolah,” pesan ayah dua anak tersebut.

Dhito menegaskan, perundungan harus dijauhkan dari anak-anak dan lingkungan sekolah. Lembaga pendidikan menurutnya harus memberi pemahaman moral dan perilaku yang baik. “Kita punya tagline Kediri Berbudaya. Tolong ini dapat dimaknai secara general,” pinta ayah dua anak tersebut.

Baca Juga :  Cek Lonjakan Harga dan Distribusi Obat

Selain kasus perundungan, Dhito juga mengingatkan para guru untuk terus mengingatkan anak didiknya agar mencegah pernikahan dini. Apalagi, Kabupaten Kediri masuk dalam lima besar kasus terbesar. Banyak anak usia sekolah tapi sudah menikah. 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

KEDIRI, JP Radar Kediri Sebanyak 135 guru telah dipromosikan menjadi kepala sekolah (kasek) Rabu (24/5) lalu. Namun, hal ini belum sepenuhnya mengatasi permasalahan yang ada. Pasalnya, masih ada ratusan posisi kepala sekolah dasar (SD) yang ternyata masih kosong.

“Sampai dengan Juli masih ada 115 posisi kepala SD yang kosong,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin kepada Jawa Pos Radar Kediri kemarin.

Berdasarkan data yang dihimpun, kekosongan ini tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Kediri. Muhsin mengatakan, pihaknya tidak lantas tinggal diam dengan kondisi tersebut. Pihaknya terus berproses untuk melakukan pengisian kekosongan yang ada.

“Saat ini kami sudah mulai melaksanakan proses rekrutmen calon kasek,” ungkap mantan Sekretaris Disdik Kabupaten Kediri tersebut.

Baca Juga :  Seru Bahas Desain Grafis

Dia berharap, rangkaian proses rekrutmen tersebut dapat berjalan sesuai dengan tahapan yang telah disusun. Sehingga kekosongan yang ada segera dapat teratasi. “Harapannya pada saat ajaran baru sudah tercukupi,” tandas Muhsin.

Sebelumnya, total 135 guru mendapat promosi untuk mengisi pos tersebut. Mereka dilantik langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Di depan ratusan pengampu pendidikan itu, Dhito menyoroti tentang maraknya kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

“Saya meminta jangan ada lagi kasus bully di sekolah,” pesan ayah dua anak tersebut.

Dhito menegaskan, perundungan harus dijauhkan dari anak-anak dan lingkungan sekolah. Lembaga pendidikan menurutnya harus memberi pemahaman moral dan perilaku yang baik. “Kita punya tagline Kediri Berbudaya. Tolong ini dapat dimaknai secara general,” pinta ayah dua anak tersebut.

Baca Juga :  Cek Lonjakan Harga dan Distribusi Obat

Selain kasus perundungan, Dhito juga mengingatkan para guru untuk terus mengingatkan anak didiknya agar mencegah pernikahan dini. Apalagi, Kabupaten Kediri masuk dalam lima besar kasus terbesar. Banyak anak usia sekolah tapi sudah menikah. 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/