KABUPATEN, JP Radar Kediri– Jalan berlubang dan bergelombang di Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung membahayakan pengendara. Di beberapa titik bahkan sudah tidak beraspal. Sebagian mengalami retak-retak.
Menurut Dwi Setyorini, 36, warga Damarwulan, jalan di depan rumahnya sudah pernah diperbaiki. Itu sekitar setengah tahun lalu. Namun tak bertahan lama. Kembali rusak dan makin parah. “Yang nambal jalan baru selesai ngerjain. Langsung dilewati truk,” ungkap wanita kelahiran Nganjuk ini.
Setiap hari truk bermuatan batu dan pasir memang kerap lewat. Tanpa mengenal waktu. “Truk itu ya dini hari, pagi, siang, malam. Ada terus,” ungkap Rini.
Soniah, 56, menyatakan hal serupa. Menurutnya, truk beroperasi terus selama 24 jam. Dalam sehari yang lewat bisa 50 lebih. Akibat jalan rusak, kecelakaan kadang tak terhindarkan. Rini sering mendapati pengendara jatuh di jalan rusak. Yang diingatnya kala itu habis Magrib, ada dua wanita asal Kasembon jatuh. “Mereka boncengan, satunya kepalanya sampai bocor dan pingsan,” bebernya.
Di samping itu, penerangan jalan minim. Apabila malam, para pengguna jalan hanya bisa bergantung dari lampu kendaraannya. Kondisi diperparah ketika hujan. Genangan air membuat pengguna jalan tidak mengetahui seberapa dalam lubang jalan tersebut. “Sering dengar suara keras dari motor. Biasanya suami saya langsung keluar, takutnya ada yang jatuh,” urai Rini.
Pantauan koran ini, jalan rusak tidak hanya di Desa Damarwulan. Melainkan juga di Desa Brumbung dan Siman, Kecamatan Kepung. Apabila ditelusuri, jalan tersebut merupakan jalur kendaraan truk yang menambang pasir dan batu di Desa Siman yang berasal dari arah Kandangan atau Pare.(c2/ndr)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.