23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Sidak Makanan, Loka POM Kediri Temukan Boraks di Mi Basah

KEDIRI, JP Radar Kediri–Masyarakat agaknya harus lebih cermat saat membeli bahan pangan di pasaran. Berdasar sidak yang dilakukan oleh Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kediri bersama dinas kesehatan serta dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP), mereka menemukan sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Sidak digelar mulai pukul 06.30. Pasar Pahing dan Pasar Mrican jadi sasaran lokasi. Di tiap toko kelontong yang didatangi, tim mengambil bahan pangan secara acak. Sayuran seperti bawang merah, bawang putih, dan bumbu juga tak luput jadi bahan sampel.

“Total ada 21 sampel bahan pangan yang kami uji di Loka POM Kediri,” ujar Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kota Kediri Dwi Sunaryati tentang bahan pangan yang diambil dari Pasar Pahing saja.

Baca Juga :  Kapolri dan Panglima TNI Datang ke Kediri, Ada Apa?

Hasilnya, tim menemukan zat berbahaya seperti boraks, formalin, serta pewarna sintetis rhodamin B dan methanyl yellow pada kerupuk, janggelan, ikan asin, cumi kering, kerupuk puli, hingga mi basah. Setelah memastikan ada zat berbahaya di bahan makanan yang dijual, menurut Dwi pihaknya langsung melakukan pembinaan kepada pedagang.

“Kami minta mereka tidak menjual kembali bahan makanan yang berbahaya itu,” lanjut Dwi.  Dia berharap pedagang menaati imbauan dari tim gabungan. Sehingga, saat Ramadan dimana konsumsi masyarakat biasanya naik, mereka bisa terbebas dari paparan zat berbahaya. Selain pasar tradisional, Dwi menyebut pihaknya juga tengah menimbang apakah perlu sidak ke pasar modern atau tidak.

Untuk diketahui, selain di bahan makanan, sidak yang dilakukan kemarin juga menemukan sayuran yang mengandung residu pestisida cukup tinggi. Kabid Ketahanan Pangan DKPP Kota Kediri Kartini mengaku mengambil empat sampel sayuran untuk diperiksa. “Ada cabai yang mengandung pestisida tinggi,” jelas Kartini.

Baca Juga :  Kejurda Drumband Buka Rangkaian Perayaan Hari Santri di Kabupaten Kediri

Terpisah, Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM) Loka POM Kediri Rusdiah Fatatik menjelaskan, masyarakat memang tidak bisa mengenali kandungan bahan berbahaya di makanan secara langsung. Melainkan harus melewati tes laboratorium.

Meski demikian menurutnya masyarakat bisa mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin. “Biasanya tidak dihinggapi lalat dan memiliki warna putih bersih,” paparnya sembari menyebut makanan yang mengandung boraks memiliki tekstur yang lebih kenyal.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

KEDIRI, JP Radar Kediri–Masyarakat agaknya harus lebih cermat saat membeli bahan pangan di pasaran. Berdasar sidak yang dilakukan oleh Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Kediri bersama dinas kesehatan serta dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP), mereka menemukan sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Sidak digelar mulai pukul 06.30. Pasar Pahing dan Pasar Mrican jadi sasaran lokasi. Di tiap toko kelontong yang didatangi, tim mengambil bahan pangan secara acak. Sayuran seperti bawang merah, bawang putih, dan bumbu juga tak luput jadi bahan sampel.

“Total ada 21 sampel bahan pangan yang kami uji di Loka POM Kediri,” ujar Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kota Kediri Dwi Sunaryati tentang bahan pangan yang diambil dari Pasar Pahing saja.

Baca Juga :  Bodinya Garang, eh, Letoy di Ranjang

Hasilnya, tim menemukan zat berbahaya seperti boraks, formalin, serta pewarna sintetis rhodamin B dan methanyl yellow pada kerupuk, janggelan, ikan asin, cumi kering, kerupuk puli, hingga mi basah. Setelah memastikan ada zat berbahaya di bahan makanan yang dijual, menurut Dwi pihaknya langsung melakukan pembinaan kepada pedagang.

“Kami minta mereka tidak menjual kembali bahan makanan yang berbahaya itu,” lanjut Dwi.  Dia berharap pedagang menaati imbauan dari tim gabungan. Sehingga, saat Ramadan dimana konsumsi masyarakat biasanya naik, mereka bisa terbebas dari paparan zat berbahaya. Selain pasar tradisional, Dwi menyebut pihaknya juga tengah menimbang apakah perlu sidak ke pasar modern atau tidak.

Untuk diketahui, selain di bahan makanan, sidak yang dilakukan kemarin juga menemukan sayuran yang mengandung residu pestisida cukup tinggi. Kabid Ketahanan Pangan DKPP Kota Kediri Kartini mengaku mengambil empat sampel sayuran untuk diperiksa. “Ada cabai yang mengandung pestisida tinggi,” jelas Kartini.

Baca Juga :  Ratusan Pegawai Jalani Tes Urine

Terpisah, Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM) Loka POM Kediri Rusdiah Fatatik menjelaskan, masyarakat memang tidak bisa mengenali kandungan bahan berbahaya di makanan secara langsung. Melainkan harus melewati tes laboratorium.

Meski demikian menurutnya masyarakat bisa mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin. “Biasanya tidak dihinggapi lalat dan memiliki warna putih bersih,” paparnya sembari menyebut makanan yang mengandung boraks memiliki tekstur yang lebih kenyal.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/