23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Pemkot Cari Pengganti Lahan Sawah yang Terdampak Tol Kediri-Tulungagung

KEDIRI, JP Radar Kediri–Pembangunan Tol Kediri – Tulungagung membuat 14 hektare lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) milik pemkot terdampak. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bersiap mencarikan lahan pengganti agar area pertanian di Kota Kediri yang dilindungi itu tidak menyusut.

Kepala DKPP Kota Kediri Mohamad Ridwan mengungkapkan, pihaknya menyiapkan strategi jika pemrakarsa tol kesulitan mencarikan lahan pengganti. Yakni, mereka yang menyiapkan alternatif lokasi pengganti agar dibebaskan oleh pemrakarsa. “Semua (LP2B, Red) yang terkena tol itu aset pemkot,” kata Ridwan.

Untuk diketahui, sesuai Perda No. 8/2019tentang Perlindungan LP2B, pihak yang mengalihfungsikan LP2B wajib mengganti luas lahan yang dialihfungsikan. Selain itu, pembebasan kepemilikan hak tanah yang dialihfungsikan dilakukan dengan pemberian ganti rugi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Baca Juga :  Dinas PUPR Rampungkan Rigid Pavement di Akhir Tahun

“Harus tiga kali lipat dengan spesifikasi yang sama seperti lahan sebelumnya. Selain itu nilai usaha pertaniannya juga harus sama,” terangnya sembari menyebut jika ada 14 hektare LP2B yang terpakai, berarti harus diganti lahan seluas 42 hektare.

Lalu, dimana lokasi pengganti yang disiapkan? Dia mengaku tidak bisa menyebutkan secara pasti. Alasannya, semua masih dalam tahap pembahasan. Apalagi, pemilik tanah belum tentu mau melepaskan atau menjualnya. Hingga pertengahan Maret ini menurut Ridwan pemrakarsa tol juga belum menjelaskan update pembebasan lahan yang terbaru.

Seperti diberitakan, produktivitas pertanian di Kota Kediri jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Terutama untuk tanaman padi. Produksi padi setiap tahun di Kota Kediri juga terus meningkat. Sayangnya, mereka harus berhadapan dengan ancaman menyusutnya lahan.

Baca Juga :  Empat Bulan, 658 Pasangan Suami Isri Bercerai

Selain untuk proyek strategis nasional, selama ini LP2B juga banyak yang terancam karena berdirinya perumahan baru. Untuk melindungi tanah pertanian di Kota Kediri, Wali Kota Abdullah Abu Bakar meminta DKPP mengawal luasan LP2B milik Pemkot Kediri 509,96 hektare agar tetap aman ke depannya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

KEDIRI, JP Radar Kediri–Pembangunan Tol Kediri – Tulungagung membuat 14 hektare lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) milik pemkot terdampak. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bersiap mencarikan lahan pengganti agar area pertanian di Kota Kediri yang dilindungi itu tidak menyusut.

Kepala DKPP Kota Kediri Mohamad Ridwan mengungkapkan, pihaknya menyiapkan strategi jika pemrakarsa tol kesulitan mencarikan lahan pengganti. Yakni, mereka yang menyiapkan alternatif lokasi pengganti agar dibebaskan oleh pemrakarsa. “Semua (LP2B, Red) yang terkena tol itu aset pemkot,” kata Ridwan.

Untuk diketahui, sesuai Perda No. 8/2019tentang Perlindungan LP2B, pihak yang mengalihfungsikan LP2B wajib mengganti luas lahan yang dialihfungsikan. Selain itu, pembebasan kepemilikan hak tanah yang dialihfungsikan dilakukan dengan pemberian ganti rugi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Baca Juga :  Warga Desa Mojoagung, Kecamatan Prambon Jadi Langganan Banjir

“Harus tiga kali lipat dengan spesifikasi yang sama seperti lahan sebelumnya. Selain itu nilai usaha pertaniannya juga harus sama,” terangnya sembari menyebut jika ada 14 hektare LP2B yang terpakai, berarti harus diganti lahan seluas 42 hektare.

Lalu, dimana lokasi pengganti yang disiapkan? Dia mengaku tidak bisa menyebutkan secara pasti. Alasannya, semua masih dalam tahap pembahasan. Apalagi, pemilik tanah belum tentu mau melepaskan atau menjualnya. Hingga pertengahan Maret ini menurut Ridwan pemrakarsa tol juga belum menjelaskan update pembebasan lahan yang terbaru.

Seperti diberitakan, produktivitas pertanian di Kota Kediri jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Terutama untuk tanaman padi. Produksi padi setiap tahun di Kota Kediri juga terus meningkat. Sayangnya, mereka harus berhadapan dengan ancaman menyusutnya lahan.

Baca Juga :  Banyak Izin PIRT Camilan yang Mati

Selain untuk proyek strategis nasional, selama ini LP2B juga banyak yang terancam karena berdirinya perumahan baru. Untuk melindungi tanah pertanian di Kota Kediri, Wali Kota Abdullah Abu Bakar meminta DKPP mengawal luasan LP2B milik Pemkot Kediri 509,96 hektare agar tetap aman ke depannya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/