23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Jelang Pembangunan Jembatan Jongbiru, Ini Revisi Analisa Dampak Lalu Lintas

KEDIRI, JP Radar Kediri– Jelang pembangunan Jembatan Jongbiru, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus mematangkan persiapannya. Di antaranya, merevisi dokumen analisa dampak lalu lintas (andalalin) yang sudah kedaluwarsa. Kajian terbaru diperlukan untuk memastikan pembangunan jembatan yang jadi akses ke Bandara Internasional Dhoho itu tidak akan mengganggu lalu lintas di sana.

Plt Kepala Dinas PUPR Irwan Chandra Wahyu Purnama mengungkapkan, pihaknya perlu melakukan studi andalalin karena dokumen yang lama sudah kedaluwarsa. “Dokumen andalalin (pembangunan Jembatan Jongbiru, Red) kedaluwarsa tahun 2019 lalu,” katanya.

Lebih jauh Irwan menjelaskan, saat ini studi andalalin dalam proses lelang. Sesuai konsep awal, menurut Irwan Jembatan Jongbiru nantinya akan dibuat dua arah seperti Jembatan Wijaya Kusuma (JWK) yang menghubungkan Mojo-Ngadiluwih. Begitu juga bentuk bangunannya yang sama dengan JWK.

Baca Juga :  Tewas di Depan Teras Tetangga
TUNGGU REALISASI: Pemkab akan membangun Jembatan Jongbiru paling cepat April nanti. (Foto: Rekian)

Pria yang tinggal di Mojoroto itu menuturkan, hasil kajian andalalin akan jadi dasar untuk perencanaan. “Isi andalalin ini nanti berupa rekomendasi. Tujuannya, agar setiap pembangunan bisa menjadikan lalu lintas teratur,” terang Irwan.

Sayangnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Joko Suwono belum bisa dikonfirmasi terkait andalalin Jembatan Jongbiru. Saat dihubungi melalui WhatsApp, Joko tidak merespons.

Seperti diberitakan,  Jembatan Jongbiru yang mangkrak sejak lima tahun silam direncanakan dibangun tahun ini. Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Kota Kediri ini diharapkan bisa mengurai kemacetan di Jembatan Semampir.

Selain menggarap andalalin, saat ini dinas PUPR juga sedang memastikan lokasi pelebaran jalan di Desa Jongbiru sudah siap dibangun. Pekerjaan rumah (PR) mereka adalah untuk memastikan utilitas berupa kabel telpon dan kabel listrik di bahu jalan sudah dipindah. “Kementerian (PUPR, Red) pusat meminta pada Mei mendatang semua (pemindahan utilitas, Red) sudah harus selesai,” tegas Irwan.

Baca Juga :  Satlantas Polres Kediri Kota Alihkan Arus Lalu Lintas saat Malam

Tak hanya pemindahan kabel dan tiang listrik, Irwan menyebut pihaknya sudah memberi deadline kepada warga terdampak untuk segera membongkar bangunan rumahnya. Yakni, harus tuntas pada Jumat (31/3) nanti.

Terpisah, Pengurus Masjid Al Mustofa Jongbiru Abdurohman menjelaskan, hingga kemarin pagar masjid belum dirobohkan. Meski demikian, pengurus masjid telah membangun pagar baru yang kemarin mulai dikerjakan. “Harapannya, pagar baru ini nanti bisa selesai sesuai dengan deadline dari pemkab,”jelas pria yang juga menjabat perangkat Desa Jongbiru tersebut.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian

KEDIRI, JP Radar Kediri– Jelang pembangunan Jembatan Jongbiru, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus mematangkan persiapannya. Di antaranya, merevisi dokumen analisa dampak lalu lintas (andalalin) yang sudah kedaluwarsa. Kajian terbaru diperlukan untuk memastikan pembangunan jembatan yang jadi akses ke Bandara Internasional Dhoho itu tidak akan mengganggu lalu lintas di sana.

Plt Kepala Dinas PUPR Irwan Chandra Wahyu Purnama mengungkapkan, pihaknya perlu melakukan studi andalalin karena dokumen yang lama sudah kedaluwarsa. “Dokumen andalalin (pembangunan Jembatan Jongbiru, Red) kedaluwarsa tahun 2019 lalu,” katanya.

Lebih jauh Irwan menjelaskan, saat ini studi andalalin dalam proses lelang. Sesuai konsep awal, menurut Irwan Jembatan Jongbiru nantinya akan dibuat dua arah seperti Jembatan Wijaya Kusuma (JWK) yang menghubungkan Mojo-Ngadiluwih. Begitu juga bentuk bangunannya yang sama dengan JWK.

Baca Juga :  Puluhan Sobat SBT Polisikan Ihya
TUNGGU REALISASI: Pemkab akan membangun Jembatan Jongbiru paling cepat April nanti. (Foto: Rekian)

Pria yang tinggal di Mojoroto itu menuturkan, hasil kajian andalalin akan jadi dasar untuk perencanaan. “Isi andalalin ini nanti berupa rekomendasi. Tujuannya, agar setiap pembangunan bisa menjadikan lalu lintas teratur,” terang Irwan.

Sayangnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Joko Suwono belum bisa dikonfirmasi terkait andalalin Jembatan Jongbiru. Saat dihubungi melalui WhatsApp, Joko tidak merespons.

Seperti diberitakan,  Jembatan Jongbiru yang mangkrak sejak lima tahun silam direncanakan dibangun tahun ini. Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Kediri dengan Kota Kediri ini diharapkan bisa mengurai kemacetan di Jembatan Semampir.

Selain menggarap andalalin, saat ini dinas PUPR juga sedang memastikan lokasi pelebaran jalan di Desa Jongbiru sudah siap dibangun. Pekerjaan rumah (PR) mereka adalah untuk memastikan utilitas berupa kabel telpon dan kabel listrik di bahu jalan sudah dipindah. “Kementerian (PUPR, Red) pusat meminta pada Mei mendatang semua (pemindahan utilitas, Red) sudah harus selesai,” tegas Irwan.

Baca Juga :  Tewas di Depan Teras Tetangga

Tak hanya pemindahan kabel dan tiang listrik, Irwan menyebut pihaknya sudah memberi deadline kepada warga terdampak untuk segera membongkar bangunan rumahnya. Yakni, harus tuntas pada Jumat (31/3) nanti.

Terpisah, Pengurus Masjid Al Mustofa Jongbiru Abdurohman menjelaskan, hingga kemarin pagar masjid belum dirobohkan. Meski demikian, pengurus masjid telah membangun pagar baru yang kemarin mulai dikerjakan. “Harapannya, pagar baru ini nanti bisa selesai sesuai dengan deadline dari pemkab,”jelas pria yang juga menjabat perangkat Desa Jongbiru tersebut.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/