- Advertisement -
NGADILUWIH, JP Radar Kediri– Pedagang Pasar Ngadiluwih menunggu relokasi ke tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Selama itu, mereka bertahan dengan fasilitas yang memprihatinkan. Terutama atap pasar yang rusak. “Katanya setelah bulan puasa dipindah,” kata Kustiyah, 72, penjual ayam potong di Pasar Ngadiluwih.
Pantauan koran ini, banyak atap terlepas. Terutama di lorong pasar yang setengah menggantung. Mayoritas plat seng yang ditumpuk. Selain itu, terdapat satu los yang diberi peringatan “awas ambrol” lantaran berada di atas lubang bekas pembuangan air.
Kustiyah membenarkan banyaknya atap pasar yang rusak. Akibatnya, sering bocor selama hujan. Senada dengan dia, Miyem, 40, pedagang lainnya mengatakan, kondisi semakin parah ketika hujan dan angin kencang. “Kalau hujan angin sering terbang seng-sengnya. Tapi ya diambil lagi dan dipasang sendiri sama yang punya (los),” ujar pedagang sayur dan bumbu dapur di pasar yang berlokasi di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih tersebut.
Pasar yang sebagian terbakar tahun lalu itu memang akan direvitalisasi. Tidak hanya lokasi terdampak kebakaran, namun mencakup seluruh area pasar. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, relokasi masih menunggu pembangunan TPPS selesai. “Masih menunggu proses tender. Targetnya nanti November sudah mulai dipindah,” jelasnya. Untuk TPPS akan berada di sisi timur Pasar Hewan Rojokoyo. Lokasi itu merupakan aset Desa Purwokerto. Disdag sudah menuntaskan tahap sewa dengan kepala dusun (kasun). “Kami menyadari kondisi Pasar Ngadiluwih yang perlu segera direvitalisasi. Akan kami utamakan yang urgent-urgent. Mohon dukungannya saja,” papar Tutik.(c4/ndr)
- Advertisement -
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
NGADILUWIH, JP Radar Kediri– Pedagang Pasar Ngadiluwih menunggu relokasi ke tempat penampungan pedagang sementara (TPPS). Selama itu, mereka bertahan dengan fasilitas yang memprihatinkan. Terutama atap pasar yang rusak. “Katanya setelah bulan puasa dipindah,” kata Kustiyah, 72, penjual ayam potong di Pasar Ngadiluwih.
Pantauan koran ini, banyak atap terlepas. Terutama di lorong pasar yang setengah menggantung. Mayoritas plat seng yang ditumpuk. Selain itu, terdapat satu los yang diberi peringatan “awas ambrol” lantaran berada di atas lubang bekas pembuangan air.
Kustiyah membenarkan banyaknya atap pasar yang rusak. Akibatnya, sering bocor selama hujan. Senada dengan dia, Miyem, 40, pedagang lainnya mengatakan, kondisi semakin parah ketika hujan dan angin kencang. “Kalau hujan angin sering terbang seng-sengnya. Tapi ya diambil lagi dan dipasang sendiri sama yang punya (los),” ujar pedagang sayur dan bumbu dapur di pasar yang berlokasi di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih tersebut.
Pasar yang sebagian terbakar tahun lalu itu memang akan direvitalisasi. Tidak hanya lokasi terdampak kebakaran, namun mencakup seluruh area pasar. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, relokasi masih menunggu pembangunan TPPS selesai. “Masih menunggu proses tender. Targetnya nanti November sudah mulai dipindah,” jelasnya. Untuk TPPS akan berada di sisi timur Pasar Hewan Rojokoyo. Lokasi itu merupakan aset Desa Purwokerto. Disdag sudah menuntaskan tahap sewa dengan kepala dusun (kasun). “Kami menyadari kondisi Pasar Ngadiluwih yang perlu segera direvitalisasi. Akan kami utamakan yang urgent-urgent. Mohon dukungannya saja,” papar Tutik.(c4/ndr)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.