NGANJUK–Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk tengah mempersiapkan revitalisasi tiga pasar tradisional di kecamatan. Salah satunya, Pasar Kerep, Kecamatan Bagor yang akan direhab total.
Kepala Disperindag Nganjuk Heni Rochtanti mengatakan, ada tiga pasar tradisional yang akan direvitalisasi tahun ini. Yakni, Pasar Sukomoro dan Berbek senilai Rp 3,08 yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Selain itu, ada Pasar Kerep senilai Rp 4 miliar dari anggaran tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan (Kemendag). “Targetnya dalam waktu dekat bisa lelang,” ujar Heni.
Dia mengungkapkan, proyek revitalisasi Pasar Kerep menjadi tanggung jawab disperindag. Meski demikian, lelang proyek fisik senilai Rp 3,7 miliar akan dilakukan pemerintah pusat. “Lelangnya langsung dari Kementerian Perdagangan,” lanjutnya.
Sedangkan proyek fisik Pasar Sukomoro dan Berbek diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nganjuk. “Kami tidak ikut mengurusi persiapan lelangnya,” terang perempuan berkerudung ini.
Untuk Pasar Kerep, menurut Heni, pihaknya akan melakukan rehab total. Karenanya, pasar yang saat ini menampung sebanyak 114 pedagang itu bangunannya akan lebih besar.
Dengan anggaran Rp 4 miliar, lanjut Heni, bangunan Pasar Kerep terdiri dari 14 kios dan 96 los. Rencananya, satu losnya diisi sekitar 3-4 pedagang. “Bisa bertambah nanti jumlah pedagangnya,” tegasnya.
Saat ini, Kemendag masih melakukan verifikasi dokumen. Minggu depan, Heny menegaskan, disperindag akan melengkapi sejumlah dokumen yang diminta dari pemerintah pusat. “Setelah verifikasi selesai, lelang bisa dilakukan,” imbuh Heni.
Bagaimana dengan Pasar Sukomoro dan Berbek? Heni mengusulkan, beberapa penambahan kios dan los. Selain itu, pihaknya juga meminta bangunan di Pasar Sukomoro lebih ditinggikan. Pasalnya, saat ini, lokasinya lebih rendah dari bahu jalan. Sehingga, setiap kali hujan deras, pasar yang berlokasi di timur Pasar Bawang Merah itu kerap banjir. “Kami minta ditinggikan supaya tidak banjir lagi,” tandas Heni.