23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Pemkot Kota Kediri Ciptakan Kawasan Terpadu Mrican

KOTA, JP Radar Kediri– Keberadaan bandara yang berjarak sekitar enam kilometer (km) dari Kota Kediri diprediksi akan menumbuhkan pembangunan perumahan serta permukiman baru. Pemkot Kediri telah menetapkan beberapa kawasan untuk menadah efek proyek nasional tersebut.

Yang kini sudah dipersiapkan untuk mengawal perubahan itu adalah Kawasan Terpadu Mrican (KTM). Ke depan, kawasan di sepanjang Jalan Sersan Bahrun – Jalan Gatot Subroto, Mrican di Kecamatan Mojoroto ini tumbuh kegiatan yang berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Edang Kartikasari, pengembangan aktivitas bisnis di kawasan tersebut nantinya bisa berupa industri. Di antaranya seperti pabrik gula dan industri kecil batik. Lalu, ada lembaga pendidikan tinggi yang sudah berdiri. Yakni Universitas Brawijaya (UB) Kediri di wilayah Mrican.

Baca Juga :  Bencana Longsor Masih Mengancam

Ada pula kegiatan perdagangan jasa, perumahan, hingga kos-kosan.  “Kawasan ini tidak hanya lekat dengan bandara, tetapi juga (jalan) tol,” ujarnya. Karena itu, diyakini nantinya akan muncul permukiman baru sebagai implikasi dari dampak pembangunan bandara.

Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Kediri Raya Supriyono, mengatakan, pembangunan kawasan Mrican nantinya lebih pada bangun rumah dan toko (ruko). “Untuk perumahannya minim karena lahan yang sempit,” katanya.

Ketika bandara beroperasi, pertumbuhan untuk perumahannya diperkirakan hanya 20 persen saja. Diakui Pri, sapaan akrab Supriyono, pertumbuhan untuk perumahan justru akan meningkat di kawasan selatan Kota Kediri.

Lokasi yang disasar nantinya berada di Kelurahan Ngronggo dan Kelurahan Manisrenggo, kecamatan kota. Sedangkan di kawasan terpadu Mrican, selain ruko dan perumahan juga akan berkembang bangunan kos-kosan.

Baca Juga :  Ibadah Natal di Rumah Saja

Dari perkembangan itu, pemkot melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menyiapkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM). Ini untuk meningkatkan pendapatan daerah. Makanya setiap ada permukiman atau perumahan baru nanti harus menggunakan jaringan air dari PDAM (perusahaan air minum daerah).

“Ini sesuai dengan amanat Perda Nomor 4/2019 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,” ujar Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi.

Sementara itu, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Dhaha Kota Kediri Yani Setiawan mengungkapkan, penggunaan air minum dari PDAM untuk kawasan perumahan baru sudah mulai diberlakukan. “Di era lama (perumahan, Red) ada yang tidak pakai PDAM, yang sekarang pakai PDAM semua,” urainya. Yani memastikan, pemanfaatan air minum PDAM di perumahan ini sudah dikomunikasikan ke pengembang.(rq/ndr) 

 

KOTA, JP Radar Kediri– Keberadaan bandara yang berjarak sekitar enam kilometer (km) dari Kota Kediri diprediksi akan menumbuhkan pembangunan perumahan serta permukiman baru. Pemkot Kediri telah menetapkan beberapa kawasan untuk menadah efek proyek nasional tersebut.

Yang kini sudah dipersiapkan untuk mengawal perubahan itu adalah Kawasan Terpadu Mrican (KTM). Ke depan, kawasan di sepanjang Jalan Sersan Bahrun – Jalan Gatot Subroto, Mrican di Kecamatan Mojoroto ini tumbuh kegiatan yang berkembang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Edang Kartikasari, pengembangan aktivitas bisnis di kawasan tersebut nantinya bisa berupa industri. Di antaranya seperti pabrik gula dan industri kecil batik. Lalu, ada lembaga pendidikan tinggi yang sudah berdiri. Yakni Universitas Brawijaya (UB) Kediri di wilayah Mrican.

Baca Juga :  Serambi Lirboyo, Wadah Alumni yang Punya Puluhan Ribu Follower

Ada pula kegiatan perdagangan jasa, perumahan, hingga kos-kosan.  “Kawasan ini tidak hanya lekat dengan bandara, tetapi juga (jalan) tol,” ujarnya. Karena itu, diyakini nantinya akan muncul permukiman baru sebagai implikasi dari dampak pembangunan bandara.

Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Kediri Raya Supriyono, mengatakan, pembangunan kawasan Mrican nantinya lebih pada bangun rumah dan toko (ruko). “Untuk perumahannya minim karena lahan yang sempit,” katanya.

Ketika bandara beroperasi, pertumbuhan untuk perumahannya diperkirakan hanya 20 persen saja. Diakui Pri, sapaan akrab Supriyono, pertumbuhan untuk perumahan justru akan meningkat di kawasan selatan Kota Kediri.

Lokasi yang disasar nantinya berada di Kelurahan Ngronggo dan Kelurahan Manisrenggo, kecamatan kota. Sedangkan di kawasan terpadu Mrican, selain ruko dan perumahan juga akan berkembang bangunan kos-kosan.

Baca Juga :  Ngontel, Kirim Logistik Pejuang

Dari perkembangan itu, pemkot melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri menyiapkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM). Ini untuk meningkatkan pendapatan daerah. Makanya setiap ada permukiman atau perumahan baru nanti harus menggunakan jaringan air dari PDAM (perusahaan air minum daerah).

“Ini sesuai dengan amanat Perda Nomor 4/2019 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,” ujar Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi.

Sementara itu, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Dhaha Kota Kediri Yani Setiawan mengungkapkan, penggunaan air minum dari PDAM untuk kawasan perumahan baru sudah mulai diberlakukan. “Di era lama (perumahan, Red) ada yang tidak pakai PDAM, yang sekarang pakai PDAM semua,” urainya. Yani memastikan, pemanfaatan air minum PDAM di perumahan ini sudah dikomunikasikan ke pengembang.(rq/ndr) 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/