23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Selesaikan Dulu Lantai Satu Pasar Kertosono

NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Kabar adanya kucuran anggaran Rp 15 miliar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk untuk Pasar Kertosono menjadi angin segar bagi pedagang. Keinginan pedagang untuk segera kembali berjualan di pasar yang terbakar pada 2017, mendekati kenyataan. “Kami sangat senang akhirnya pemkab dan DPRD mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono,” ujar Ketua Paguyuban Pasar Kertosono Susanto kemarin.

Untuk diketahui, pada 2019 pembangunan Pasar  Kertosono sudah dimulai. Awalnya, pasar itu direncanakan tiga lantai. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 106 miliar. Pemkab Nganjuk hanya mengalokasikan anggaran Rp 23,5 miliar di tahun 2019. Sedangkan, kekurangannya, pemkab mengajukan bantuan ke pemerintah pusat. Sayang, harapan mendapat kucuran dana dari pusat tidak terwujud. Kemudian, ada pandemi Covid-19. Sehingga, bangunan senilai Rp 23,5 miliar itu mangkrak hingga sekarang.

Baca Juga :  Lereng Utara Kelud, Kawasan Penting Sejarah Jawa (28)

Akibat mangkraknya bangunan Pasar Kertosono, pedagang harus berjualan di tepi jalan, trotoar dan pasar darurat di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono. Hal itu membuat omzet pedagang anjlok. Ujung-ujungnya, ratusan pedagang harus gulung tikar dan mendesak pemkab agar menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono. Karena mereka ingin berjualan di pasar tersebut.

Susanto mengatakan, yang dibutuhkan pedagang adalah pembangunan pasar selesai. Karena pedagang ingin segera pindah. Karena itu, pemkab tidak perlu memaksa harus menyelesaikan tiga lantai. “Cukup lantai satu dan dua saja. Yang penting selesai dan pedagang bisa segera berjualan di sana,” ujarnya.

Ayah empat anak ini khawatir jika anggaran Rp 15 miliar itu tidak cukup untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono jika memaksa harus tiga lantai. Akibatnya, pedagang menjadi korban. Karena yang merasakan dampak dari bangunan pasar yang mangkrak adalah pedagang. “Kami sudah tidak betah harus berjualan di pasar darurat, trotoar dan tepi jalan,” ujarnya.

Baca Juga :  Dua Pasien Korona Meninggal Dunia

Pedagang asli Kertosono ini berharap, segera menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono. Sehingga, tahun ini, mereka bisa kembali berjualan di Pasar Kertosono. Karena secara lokasi, pasar ini sangat strategis.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo, setelah APBD Kabupaten Nganjuk dievaluasi gubernur dan disetujui maka akan dilaksanakan perencanaan untuk kelanjutan pembangunan Pasar Kertosono. “Setelah proses perencanaan, baru akan dilelang,” ujarnya.

Gunawan mengatakan, biasanya di lelang nanti, anggaran yang dibutuhkan bisa lebih rendah dari anggaran yang disediakan. Karena peserta lelang akan mengajukan penawaran di bawah plafon anggaran agar bisa menjadi pemenang.

NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Kabar adanya kucuran anggaran Rp 15 miliar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk untuk Pasar Kertosono menjadi angin segar bagi pedagang. Keinginan pedagang untuk segera kembali berjualan di pasar yang terbakar pada 2017, mendekati kenyataan. “Kami sangat senang akhirnya pemkab dan DPRD mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono,” ujar Ketua Paguyuban Pasar Kertosono Susanto kemarin.

Untuk diketahui, pada 2019 pembangunan Pasar  Kertosono sudah dimulai. Awalnya, pasar itu direncanakan tiga lantai. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 106 miliar. Pemkab Nganjuk hanya mengalokasikan anggaran Rp 23,5 miliar di tahun 2019. Sedangkan, kekurangannya, pemkab mengajukan bantuan ke pemerintah pusat. Sayang, harapan mendapat kucuran dana dari pusat tidak terwujud. Kemudian, ada pandemi Covid-19. Sehingga, bangunan senilai Rp 23,5 miliar itu mangkrak hingga sekarang.

Baca Juga :  Tidak Boleh Ada Tes Masuk Sekolah Dasar

Akibat mangkraknya bangunan Pasar Kertosono, pedagang harus berjualan di tepi jalan, trotoar dan pasar darurat di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono. Hal itu membuat omzet pedagang anjlok. Ujung-ujungnya, ratusan pedagang harus gulung tikar dan mendesak pemkab agar menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono. Karena mereka ingin berjualan di pasar tersebut.

Susanto mengatakan, yang dibutuhkan pedagang adalah pembangunan pasar selesai. Karena pedagang ingin segera pindah. Karena itu, pemkab tidak perlu memaksa harus menyelesaikan tiga lantai. “Cukup lantai satu dan dua saja. Yang penting selesai dan pedagang bisa segera berjualan di sana,” ujarnya.

Ayah empat anak ini khawatir jika anggaran Rp 15 miliar itu tidak cukup untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono jika memaksa harus tiga lantai. Akibatnya, pedagang menjadi korban. Karena yang merasakan dampak dari bangunan pasar yang mangkrak adalah pedagang. “Kami sudah tidak betah harus berjualan di pasar darurat, trotoar dan tepi jalan,” ujarnya.

Baca Juga :  BPBD Siagakan PMK Sepanjang Musim Kemarau

Pedagang asli Kertosono ini berharap, segera menyelesaikan pembangunan Pasar Kertosono. Sehingga, tahun ini, mereka bisa kembali berjualan di Pasar Kertosono. Karena secara lokasi, pasar ini sangat strategis.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo, setelah APBD Kabupaten Nganjuk dievaluasi gubernur dan disetujui maka akan dilaksanakan perencanaan untuk kelanjutan pembangunan Pasar Kertosono. “Setelah proses perencanaan, baru akan dilelang,” ujarnya.

Gunawan mengatakan, biasanya di lelang nanti, anggaran yang dibutuhkan bisa lebih rendah dari anggaran yang disediakan. Karena peserta lelang akan mengajukan penawaran di bawah plafon anggaran agar bisa menjadi pemenang.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/