KOTA, JP Radar Kediri-Rekanan pembangun parapet di Kali Putih, Kelurahan Pojok, Mojoroto harus berpacu dengan waktu. Dalam kondisi puncak musim hujan seperti sekarang, mereka harus bisa menuntaskan proyek minggu depan.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, parapet sepanjang sekitar 700 meter itu dianggarkan Rp 2,09 miliar. Pantauan Jawa Pos Radar Kediri kemarin, sejumlah pekerja terlihat melakukan finishing. Yakni, dengan memplester dinding dari beton tersebut menggunakan aci.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri Endang Kartika Sari mengungkapkan, pihaknya menargetkan proyek harus selesai minggu depan. “Tinggal pemasangan kunci dan acian tembok,” terang Endang.
Lebih jauh Endang menjelaskan, sesuai surat perintah kerja, rekanan punya waktu selama 80 hari sejak akhir Oktober lalu untuk menuntaskan proyek. Meski curah hujan minggu ini mulai tinggi, Endang menyebut proyek parapet itu relatif tidak terhambat. Sebab, debit air Kali Putih yang merupakan aliran Sungai Kedak itu relatif normal.
Belum ada luapan sungai selama musim hujan tahun ini. “Makanya proyek harus selesai sesuai SPK yang sudah ditandatangani,” terang Endang.
Untuk diketahui, jelang selesainya pembangunan parapet Kali Putih, warga yang memiliki tanah di dekat parapet langsung memanfaatkan lahannya untuk peruntukan baru. Ada yang menjadikannya sebagai tempat bermain badminton, hingga untuk beternak kambing.
Nanang Setiawan, 48, warga setempat menjelaskan, sebelum dibangun parapet, warga yang mendirikan kandang di tepi sungai seringkali bernasib sial. Sebab, saat hujan deras mengguyur wilayah mereka, Kali Putih sering meluap. Akibatnya, ternak warga hanyut terbawa air bah.
Karenanya, melihat pembangunan parapet yang hampir selesai, warga mengaku lega. “Kami tidak waswas lagi saat turun hujan deras. Bisa lebih tenang,” terang Nanang berharap parapet di tepi sungai itu benar-benar bisa mencegah banjir di lingkungannya.
Nanang berharap parapet setinggi enam meter itu memiliki kualitas yang baik. Sehingga, bisa tetap kokoh menahan derasnya air bah di puncak musim hujan nanti.
Tidak hanya itu, Nanang berharap pembangunan parapet bisa dilanjutkan tahun depan. Yakni, hingga ujung perkampungan. “Sekarang warga di sini sudah tidak lagi khawatir. Terutama mereka yang punya ternak di belakang rumah,” beber pria berambut lurus itu. (rq/ut)