KOTA, JP Radar Kediri-Pemohon izin nomor induk berusaha (NIB) membeludak lagi. Warga rela antre lebih dari satu jam untuk mengurus persyaratan demi mendapat bantuan modal. Sedikitnya pemkot mengalokasikan total Rp 16 miliar tahun ini.
Pantauan Jawa Pos Radar Kediri kemarin, antrean warga yang mengurus NIB mengular hingga di luar kantor Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri. Mereka belum bisa masuk ke dalam kantor karena kursi di dalam masih penuh antrean serupa.
Yuni, 40, warga Kelurahan Bandarlor, Mojoroto mengaku harus menunggu sekitar 1,5 jam untuk bisa mendapat NIB. “Saya dating jam 09.30. Ini baru keluar sekitar jam 11.00,” kata pedagang mi ayam di Pasar Bandarlor tersebut.
Meski harus menunggu lama, dia mengaku tak mempermasalahkannya. Perempuan yang kemarin berjilbab hitam itu berharap bisa mendapat bantuan modal seperti kebanyakan pedagang kaki lima tahun lalu.
Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto yang dikonfirmasi tentang membeludaknya antrean pengurus NIB menyebut hal itu terjadi sejak akhir Januari lalu. Tepatnya, setelah dinas perdagangan dan perindustrian (disperdagin) kembali mengumumkan program bantuan modal tahun ini. “Sejak akhir Januari peningkatannya luar biasa. Per hari bisa sampai 150 pemohon,” katanya.
Dalam dua hari terakhir, setidaknya ada 450 NIB baru yang sudah diterbitkan. Padahal, biasanya mereka hanya menerbitkan puluhan izin saja. Banyaknya masyarakat yang mengurus NIB menurut Edi karena berkas tersebut jadi salah satu syarat pengajuan bantuan modal.
Untuk diketahui, tahun lalu membeludaknya pemohon NIB dimanfaatkan oleh oknum calo untuk mengeruk untung. Mereka menawarkan jasa mengurus NIB dengan biaya ratusan ribu. Antara Rp 100-500 ribu. Padahal, DPMPTSP tidak mengenakan biaya atas pengurusan izin tersebut. “Tidak dipungut biaya alias gratis. Bisa juga diurus dari rumah secara online,” terang pria asal Surabaya itu.
Pemohon cukup menyiapkan beberapa persyaratan. Mulai KTP, email aktif, hingga nomor ponsel yang terkoneksi dengan WhatsApp.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari melalui Kabid Perindustrian Lilin Nuryani mengungkapkan, tahun ini pihaknya menyiapkan bantuan modal Rp 16 miliar. Dengan alokasi tersebut, diperkirakan ada sekitar 3 ribu penerima. “Tiap pemohon bisa mendapat bantuan modal maksimal Rp 5 juta,” kata Lilin.
Seperti tahun lalu, para penerima bantuan adalah buruh atau pekerja pabrik rokok yang aktif menjalankan usahanya. Ada pula wirausaha sektor perindustrian dan perdagangan yang aktif. Ada pun jenis usahanya meliputi
makanan, minuman, fashion, kerajinan, reparasi, penerbitan atau percetakan, obat, pupuk, kosmetik dan industri pengolahan lainnya.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.