22.3 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Terseret Arus Sungai Bareng, Bocah SD Ditemukan Tak Bernyawa

NGANJUK, JP Radar Nganjuk– Armedio Panca Sakti Laksito, 8, siswa sekolah dasar (SD) yang hanyut terseret arus sungai di Desa Bareng, Kecamatan Sawahan akhirnya ditemukan kemarin. Sayang, saat ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB, Sakti dalam kondisi tidak bernyawa. Dia berada di tepi sungai yang berada sekitar 6 kilometer dari lokasi saat hanyut. Yaitu, masuk Desa Siwalan, Kecamatan Sawahan.

Mengetahui hal itu, tim gabungan dari BPBD, Tagana, TNI, Polri, dan Tagana segera mengevakuasi. Jenazah Sakti diangkat dan dimasukkan ke kantong jenazah. Kemudian, dibawa ke rumah duka. “Korban sudah tidak bernapas saat kami temukan,” ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid kepada wartawan Jawa Pos Radar Nganjuk kemarin.

Baca Juga :  DPRD Sampaikan Hasil Reses Tahap II Tahun 2022 ke Pemkab

Saat tiba di rumah duka, keluarga dan tetangga sudah menunggu jenazah Sakti. Mereka pun segera memandikan jenazah. Kemudian, memakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Wakid mengatakan, berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan bekas penganiayaan. Korban meninggal dunia karena tenggelam. Sebab, dia terseret arus sungai yang sangat deras pada Kamis (23/3) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, Sakti bersama teman-temannya mandi di sungai. Tiba-tiba Sakti terseret arus sungai dan akhirnya hanyut.

Dengan penemuan jenazah Sakti, mantan Kasatpol PP Kabupaten Nganjuk ini mengatakan, operasi pencarian Sakti resmi dibubarkan. BPBD mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mencari dan mengevakuasi korban. Tim gabungan sendiri bekerja keras untuk menemukan Sakti. Mereka dibagi beberapa kelompok. Kemudian, menyisir sungai yang penuh dengan bebatuan dan arus sungai yang deras.  Sehingga, kurang dari 24 jam atau sekitar 10 jam, jenazah korban bisa ditemukan. “Terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Baca Juga :  Marhaen Punya Waktu Tujuh Bulan

 

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Andhika Attar Anindita

NGANJUK, JP Radar Nganjuk– Armedio Panca Sakti Laksito, 8, siswa sekolah dasar (SD) yang hanyut terseret arus sungai di Desa Bareng, Kecamatan Sawahan akhirnya ditemukan kemarin. Sayang, saat ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB, Sakti dalam kondisi tidak bernyawa. Dia berada di tepi sungai yang berada sekitar 6 kilometer dari lokasi saat hanyut. Yaitu, masuk Desa Siwalan, Kecamatan Sawahan.

Mengetahui hal itu, tim gabungan dari BPBD, Tagana, TNI, Polri, dan Tagana segera mengevakuasi. Jenazah Sakti diangkat dan dimasukkan ke kantong jenazah. Kemudian, dibawa ke rumah duka. “Korban sudah tidak bernapas saat kami temukan,” ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid kepada wartawan Jawa Pos Radar Nganjuk kemarin.

Baca Juga :  Enam SMAN Rawan Kekurangan Siswa

Saat tiba di rumah duka, keluarga dan tetangga sudah menunggu jenazah Sakti. Mereka pun segera memandikan jenazah. Kemudian, memakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.

Wakid mengatakan, berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan bekas penganiayaan. Korban meninggal dunia karena tenggelam. Sebab, dia terseret arus sungai yang sangat deras pada Kamis (23/3) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, Sakti bersama teman-temannya mandi di sungai. Tiba-tiba Sakti terseret arus sungai dan akhirnya hanyut.

Dengan penemuan jenazah Sakti, mantan Kasatpol PP Kabupaten Nganjuk ini mengatakan, operasi pencarian Sakti resmi dibubarkan. BPBD mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mencari dan mengevakuasi korban. Tim gabungan sendiri bekerja keras untuk menemukan Sakti. Mereka dibagi beberapa kelompok. Kemudian, menyisir sungai yang penuh dengan bebatuan dan arus sungai yang deras.  Sehingga, kurang dari 24 jam atau sekitar 10 jam, jenazah korban bisa ditemukan. “Terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Baca Juga :  General Manager Pabrik Gula Lestari Sugiharto Bisri Jadi Pengasong saat SMP

 

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Andhika Attar Anindita

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/