22.5 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Jalan Rusak Parah, Warga Ngadipiro Wilangan Tanami 12 Pohon Pisang

NGANJUK, JP Radar Nganjuk– Warga Desa Ngadipiro, Kecamatan Wilangan melakukan demo kemarin. Demo dilakukan dengan cara menanam 12 pohon pisang di sepanjang jalan desa. Hal tersebut dilakukan oleh warga karena jalan rusak akibat sering dilalui truk pengangkut pasir.

Penanaman pohon pisang dilakukan oleh warga Desa Ngadipiro. Puluhan  orang menanam pohon pisang sekitar pukul 06.00 WIB. Totalnya ada 12 pohon pisang berbagai ukuran yang ditanam oleh warga. 12 pohon pisang itu ditanam di jalan sepanjang sekitar 100 meter.

Tidak hanya menanam pohon pisang, warga juga menutup jalan di bagian utara. Penutup jalan itu dibuat dari kayu dan bambu. Selain itu, warga juga menuliskan sebuah tulisan di papan triplek. Tulisan itu berisi keluhan masyarakat sekitar. Seperti jalan yang diurug malah menciptakan masalah seperti tanah berlumpur dan berdebu.

Supriyanto, 56, warga setempat mengatakan, demo dengan cara tanam pisang di jalan dilakukan karena kondisi jalan semakin rusak. Aspal jalan mengelupas. Hanya ada tanah dan batu. “Jalan rusak ini sejak 2019,” keluhnya.

Baca Juga :  DPRD Kabupaten Nganjuk Gelar Rakor dengan Kejaksaan

Penyebab kerusakan jalan itu sendiri karena banyaknya truk pengangkut pasir dan batu yang melintas. Bahkan dalam sehari, ada ratusan truk yang melintas. Akibatnya, jalan bergelombang. “Sering pengendara sepeda motor terjatuh di sini,” tambahnya.

Tidak hanya jalan berlubang, jalan tersebut juga berdebu. Akibatnya, rumah warga menjadi kotor ketika angin berembus. “Jalan rusak ini sekitar 15 kilometer,” ungkap Supriyanto.

Sementara itu, Astutik, 34, warga setempat ingin jalan segera diperbaiki. Karena sejak 2019, keluhan warga tidak ditanggapi. “Kalau dulu masih ada proyek Semantok kita bisa maklum. Tapi kan sekarang sudah selesai proyeknya kok jalannya belum diperbaiki,” keluhnya.

Astutik mengatakan, jika jalan tidak kunjung diperbaiki, warga akan kembali menanam pohong pisang di jalan. Hal itu sebagai bentuk protes warga.

Baca Juga :  Gerhana Bulan Total Terjadi di Kota Angin

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo mengatakan, pihaknuya sudah meninjau lokasi penanaman pisang di jalan. Dia pun mengakui jika kondisi jalan Desa Ngadipiro, rusak parah. “Jalna itu masuk ke jalan Kabupaten,” ujarnya.

Untuk perbaikan jalan, Gunawan tidak bisa melakukan perbaikan secara maksimal dalam waktu dekat. Karena kerusakan  jalan sangat panjang. Otomatis, butuh dana yang besar. Sehingga, harus dianggarkan dulu di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk. “Paling cepat ya ikut anggaran tahun depan,” pungkasnya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Karen Wibi

NGANJUK, JP Radar Nganjuk– Warga Desa Ngadipiro, Kecamatan Wilangan melakukan demo kemarin. Demo dilakukan dengan cara menanam 12 pohon pisang di sepanjang jalan desa. Hal tersebut dilakukan oleh warga karena jalan rusak akibat sering dilalui truk pengangkut pasir.

Penanaman pohon pisang dilakukan oleh warga Desa Ngadipiro. Puluhan  orang menanam pohon pisang sekitar pukul 06.00 WIB. Totalnya ada 12 pohon pisang berbagai ukuran yang ditanam oleh warga. 12 pohon pisang itu ditanam di jalan sepanjang sekitar 100 meter.

Tidak hanya menanam pohon pisang, warga juga menutup jalan di bagian utara. Penutup jalan itu dibuat dari kayu dan bambu. Selain itu, warga juga menuliskan sebuah tulisan di papan triplek. Tulisan itu berisi keluhan masyarakat sekitar. Seperti jalan yang diurug malah menciptakan masalah seperti tanah berlumpur dan berdebu.

Supriyanto, 56, warga setempat mengatakan, demo dengan cara tanam pisang di jalan dilakukan karena kondisi jalan semakin rusak. Aspal jalan mengelupas. Hanya ada tanah dan batu. “Jalan rusak ini sejak 2019,” keluhnya.

Baca Juga :  Anggia Sosialisasi Empat Pilar Pancasila

Penyebab kerusakan jalan itu sendiri karena banyaknya truk pengangkut pasir dan batu yang melintas. Bahkan dalam sehari, ada ratusan truk yang melintas. Akibatnya, jalan bergelombang. “Sering pengendara sepeda motor terjatuh di sini,” tambahnya.

Tidak hanya jalan berlubang, jalan tersebut juga berdebu. Akibatnya, rumah warga menjadi kotor ketika angin berembus. “Jalan rusak ini sekitar 15 kilometer,” ungkap Supriyanto.

Sementara itu, Astutik, 34, warga setempat ingin jalan segera diperbaiki. Karena sejak 2019, keluhan warga tidak ditanggapi. “Kalau dulu masih ada proyek Semantok kita bisa maklum. Tapi kan sekarang sudah selesai proyeknya kok jalannya belum diperbaiki,” keluhnya.

Astutik mengatakan, jika jalan tidak kunjung diperbaiki, warga akan kembali menanam pohong pisang di jalan. Hal itu sebagai bentuk protes warga.

Baca Juga :  Kang Marhaen Djumadi Ikut Gropyokan Tikus

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo mengatakan, pihaknuya sudah meninjau lokasi penanaman pisang di jalan. Dia pun mengakui jika kondisi jalan Desa Ngadipiro, rusak parah. “Jalna itu masuk ke jalan Kabupaten,” ujarnya.

Untuk perbaikan jalan, Gunawan tidak bisa melakukan perbaikan secara maksimal dalam waktu dekat. Karena kerusakan  jalan sangat panjang. Otomatis, butuh dana yang besar. Sehingga, harus dianggarkan dulu di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk. “Paling cepat ya ikut anggaran tahun depan,” pungkasnya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: Karen Wibi

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/