Hujan deras disertai angin kencang menerjang Desa Ngepeh, Loceret pada Jumat (17/3) kemarin. Atap belasan rumah mengalami kerusakan. Asbes beterbangan. Genting-genting berjatuhan. Tak hanya itu, reruntuhan genting juga menimpa salah satu mobil milik warga setempat. Akibatnya, Warga alami kerugian puluhan juta dan panik.

Suasana di Desa Ngepeh, Loceret nampak berbeda kemarin pagi. Pemandangan rumah dengan atap yang rusak dengan mudah ditemui. Mulai dari yang hanya rusak ringan hingga sedang. Warga pun nampak sibuk memperbaiki atap rumah masing-masing.
Kerusakan pada atap belasan rumah warga itu terjadi karena hujan deras disertai angina kencang pada Jumat (17/3) sekitar pukul 15.15 WIB. Menurut keterangan warga, cuaca kala itu sejatinya relatif cerah. Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bakal terjadi hujan deras.

“Cuacanya cerah tapi tiba-tiba hujan deras dan anginnya kencang sekali,” ujar Nurul Hidayah, 82, salah seorang warga Desa Ngepeh, Loceret saat ditemui oleh Jawa Pos Radar Nganjuk kemarin pagi.
Saat kejadian, Nurul mengaku tengah berada di dalam rumah beserta Kamsini, 90, neneknya. Mereka hanya berdua saja. Tak ayal, saat hujan deras dan angina kencang menerjang keduanya langsung panik. Refleks, mereka lantas mencari tempat aman di teras.

Keputusan yang diambil Nurul ternyata tepat. Pasalnya, tak lama setelah menuju teras, asbes di rumah intinya terbang dibawa angin. Tercatat, ada delapan lembar asbes beterbangan. Alhasil, atap rumahnya menganga. “Air hujannya langsung masuk ke dalam rumah,” aku ibu satu anak tersebut.
Hal senada dialami oleh Siti Khalimah, 65, tetangga Nurul. Beberapa genting rumahnya melorot dan berjatuhan. Tak hanya itu, empat asbes di teras rumahnya juga rusak diterjang angin kencang. “Ini tadi saya belikan asbes baru dan material lain habis sekitar Rp 250 ribu,” tutur Siti.
Cerita sedikit berbeda dialami oleh Malik, 39. Atap kanopi rumahnya sejatinya aman dari terjangan angin kencang. Sayangnya, material genting tetangganya terbang hingga menyasar kanopi Malik. Praktis, dia terpaksa harus diganti baru kemarin.
Saat ditemui wartawan koran ini, Malik tengah memperbaiki atap kanopi miliknya yang terbuat dari material galvalum. Menurutnya, dia harus merogoh kocek sekitar Rp 800 ribu untuk perbaikan tersebut. “Namanya juga musibah. Mau gimana lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Darto, 67, salah seorang korban terdampak tidak hanya mengalami kerugian karena kerusakan pada atap rumahnya saja. Pasalnya, genteng rumahnya yang melorot jatuh menimpa atap mobilnya. Alhasil, bodi mobil bagian atas miliknya tersebut menjadi penyok di beberapa titik. “Kerugian atapnya mungkin nggak seberapa. Perbaikan bodi mobil yang penyok ini mungkin yang cukup terasa,” ungkap Darto.
Menurut keterangannya, hujan deras disertai dengan angin kencang tersebut menerjang sekitar 30 menit. Saat kejadian berlangsung, kebetulan dia tengah berada di rumahnya. Suasananya mencekam. Angin berembus dari sisi selatan dengan sangat kencang.
Melihat hal tersebut, Darto langsung waswas. Dia khawatir rumahnya juga bakal terdampak. Benar saja, atap rumahnya tak kuat menahan terjangan angin. Hingga beberapa genteng rumahnya berjatuhan. Nahasnya, reruntuhan genteng itu jatuh tepat di atap mobil miliknya yang tengah terparkir di garasi.

Tak hanya baret, bodi mobil bagian atas sebelah kiri penyok. Hingga berita ini diturunkan, kerusakan tersebut juga belum diperbaiki olehnya. Darto lebih mendahulukan perbaikan pada atap rumahnya. “Yang penting orangnya nggak apa-apa,” tuturnya.
Tak hanya itu, angin kencang sempat merobohkan sebuah tenda di Yayasan Al Mardliyah Ponpes Mojosari. Kebetulan, saat kejadian berlangsung tengah ada kegiatan pondok di sana. Beruntung, sebelum tenda roboh para santri dan tamu undangan sudah diminta untuk pindah. Sehingga musibah tersebut tidak sampai memakan korban. “Alhamdulillah tidak ada korban manusia. Hanya material atap rumah warga yang terdampak,” tandas Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid kepada koran ini.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.