NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Risiko Mbak Pur tertular penyakit menular seksual (PMS) sangat tinggi. Saat razia pada Rabu malam (14/12), tim gabungan menemukan pengunjung karaoke di Eks-Lokalisasi Guyangan yang ditemani Mbak Pur karaoke dan minum minuman keras ternyata mengidap penyakit menular seksual (PMS). Hal itu terungkap setelah pengunjung berinisial MS, 37, warga Berbek mengisi form untuk tes urine. MS mengaku sedang mengonsumsi obat untuk penyakit gonore. Penyakit gonore atau kencing nanah ini disebabkan infeksi bakteri yang menular melalui hubungan intim. “Saya semingguan ini minum obat gonore,” ungkapnya.
Mengetahui hal itu, Mbak Pur asal Nganjuk yang berada di samping MS hanya bisa terdiam. Dia gemetar. Sesekali tangannya mengusap air mata yang meleleh. Karena petugas fokus pada razia narkoba maka MS dan Mbak Pur tetap diminta menjalankan tes urine. Hasilnya, mereka dinyatakan negatif narkoba.
Atas temuan adanya PMS di tamu karaoke itu, Kepala Dinas Sosial Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Nganjuk Nafhan Tohawi melalui anggota Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Angga Kuswardana meminta agar pengunjung karaoke plus-plus dan Mbak Pur berhati-hati. Karena risiko tertular PMS sangat tinggi. Selain temuan adanya tamu yang terkena gonore, bukan tidak mungkin ada tamu atau Mbak Pur yang mengidap PMS yang lain. Salah satu yang paling menakutkan adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS. “Tempat-tempat prostitusi itu rawan penularan PMS,” ujarnya.
Angga mengatakan, sebelum razia tim gabungan, pihaknya juga pernah menemukan Mbak Pur yang terkena PMS saat terjaring razia Satpol PP Kabupaten Nganjuk. Di razia pada 7 Februari lalu, petugas membawa 14 orang. Hasilnya, tiga Mbak Pur dan satu tamu positif HIV/AIDS. Sedangkan, yang lain mayoritas mengidap PMS. “Mayoritas para pekerja seks komersial itu mengidap penyakit menular seksual,” ujarnya.
Untuk itu, Angga meminta kepada Mbak Pur untuk berhenti bekerja di dunia malam. Risiko tertular dan menularkan PMS sangat tinggi. Pengunjung dunia malam juga diharapkan untuk tidak jajan. Karena risiko tertular sangat tinggi. “Lebih baik setia dengan pasangannya,” ujarnya. (wib/tyo)