NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Jamaludin, 58, warga Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, tewas. Dia mengembuskan napas terakhirnya dengan tragis. Jamaludin tewas dikeroyok tetangganya pada Sabtu dinihari (11/3). Kemarin, enam dari belasan pelaku berhasil diringkus. Ironisnya, keenam tersangka itu ada yang menjabat sebagai kepala dusun (kasun) dan ketua RT. Untuk kasun yang ditangkap bernama Agus Setyono. Sedangkan, Ketua RT yang diringkus adalah Slamet, 44. Sementara itu, empat tersangka adalah warga. Yaitu, Riski Galeh Saputro, 27; M. Budi Utomo, 28; Agus Setyono, 59; M. Sirojul Munir, 47; dan M. Ibnu Mundir, 22, keempatnya tetangga korban. “Enam tersangka pengeroyok langsung kami tahan,” tandas Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta Pratama kemarin.
Menurut Gusti, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.10 WIB. Saat itu, Jamaludin datang ke kandang milik Painah, 70, tetangganya dengan mengendarai sepeda motor Honda C-70 atau Honda Kalong bernopol AG 5859 VA. Kemudian, dia mengendap-endap ke kandang kambing. Seekor kambing akhirnya dilepas talinya. “Kambing diikat di sepeda motor dan Jamal akan kabur,” ujarnya.
Saat itulah, warga akhirnya berteriak. Maling… Maling… Maling…! Teriakan itu membuat Jamaludin ketakutan. Dia berlari. Namun, berhasil ditangkap oleh Slamet, ketua RT setempat. Lalu, warga mengeroyoknya. Baju korban dicopot. Wajahnya ditutup karung. Kemudian, tangannya diikat di kayu. Kemudian, diangkat menuju ke tempat pemakaman umum. “Warga berencana membakar Jamaludin,” ujarnya.
Rencana membakar tubuh Jamaludin ini karena pria yang juga seorang residivis pencurian itu dianggap memiliki ilmu kebal. Namun, rencana membakar tubuh Jamaludin tidak terwujud. Sebab, babhinkamtibmas dan babinsa segera datang ke tempat kejadian perkara (TKP). “Babhinkamtibmas dan babinsa melarang warga membakar Jamaludin,” ujar kasatreskrim asal Pulau Dewata ini.
Sayang, saat itu, Jamaludin ternyata sudah tewas. Kemudian, warga membakar sepeda motor milik Jamaludin untuk melampiaskan kemarahannya. Peristiwa mengenaskan itu akhirnya dilaporkan ke Polsek Ngetos dan diteruskan ke Polres Nganjuk. Jenazah Jamaludin diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk.
Polres langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya, petugas mendapat rekaman kamera circuit closed television (CCTV) terkait aksi pengeroyokan itu. Pada Minggu (12/3), polisi berhasil menangkap Riski Galeh Saputro. Dia digerebek di rumahnya. Lalu, lima tersangka lainnya ditangkap. “Tidak ada yang melakukan perlawanan,” ujar Gusti.
Untuk barang bukti, polisi mengamankan sepeda motor Jamaludin yang telah hangus terbakar. “Motor kami amankan di Mapolsek Ngetos,” ujar mantan Kasatreskrim Polres Kediri Kota ini.
Sementara itu, Saiful, 47, warga Desa Blongko, Kecamatan Ngetos mengatakan, warga mengeroyok Jamaludin karena emosinya memuncak. Karena di desanya, sering kehilangan kambing. Warga akhirnya menggelar ronda keliling setiap malam. “Kami sudah sanggong setiap malam,” ujarnya.
Karena itu, saat mendengar ada warga berteriak maling dan Jamaludin lari maka mereka langsung mengeroyoknya. Mereka menduga Jamaludin adalah pencuri kambing yang selama ini meresahkan warga.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.