23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Tugu Asmaul Husna Hanya Bertahan Seminggu

TANJUNGANOM, JP Radar Nganjuk– Tugu Asmaul Husna di pertigaan depan Masjid Nurul Huda Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom, hanya bertahan seminggu. Pada Minggu malam (8/1), tugu tersebut rusak. Bola yang mirip buah melon sebagai tempat menempel nama Allah tersebut jebol. Kemarin, puing-puing bahan akrilik masih berserakan di dalam bola dan ada juga di bawah taman. Sehingga, 13 nama Allah yang menempel menjadi rusak. Padahal, sebelumnya, Tugu Asmaul Husna itu juga tidak komplet 99 nama. Hanya ada 94 nama hingga Minggu sore. Karena rekanan belum melengkapi lima nama yang kurang. “Saya tidak tahu rusaknya Tugu Asmaul Husna itu kenapa,” ujar Udin Barokah, 36, warga setempat.

Bola Jebol sebelum Lima Nama Allah Dilengkapi
MENGANGA: Tugu Asmaul Husna di Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom rusak kemarin. Polsek Warujayeng lakukan penyelidikan intensif. (Foto: Andhika Attar)

, Subani tidak menggubrisnya. Dia juga tidak menduga jika Tugu Asmaul Husna itu rusak. “Saya baru tahu kalau Tugu Asmaul Husna itu rusak saat pagi hari,” ujarnya.

Baca Juga :  Pedagang Kurangi Kulakan, Pembeli Cari Lauk Lain

Berdasarkan pengamatan wartawan koran ini, bola Tugu Asmaul Husna yang jebol itu sekitar 80 cm x 70 cm. Namun, tidak rata. Tugu ini memiliki tinggi 3,58 meter. Anggaran yang digunakan sebesar Rp 65,3 juta.  Proyek ini dikerjakan oleh CV Margo Mulyo yang beralamatkan di Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk.

Terpisah, Kapolsek Warujayeng Kompol Lilik Suhariyono mengatakan, polisi telah melakukan penyelidikan terkait kerusakan Tugu Asmaul Husna. Sayang, penyebab kerusakan tugu yang menjadi ikon Kecamatan Tanjunganom itu belum dapat dipastikan. “Apakah dirusak orang secara sengaja atau karena kepanasan. Kami masih menyelidiki,” ujarnya.

Lilik mengatakan, petugas sudah meminta keterangan beberapa saksi di lokasi kemarin. Polisi juga memotret bangunan Tugu Asmaul Husna yang rusak dari berbagai posisi.

Baca Juga :  Proyek Pasar Wates Baru Capai 60 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nganjuk Subani mengaku akan segera berkoordinasi dengan pelaksana proyek terkait kerusakan Tugu Asmaul Husna. Sehingga, kerusakan tersebut dapat segera dibenahi. “Nanti akan dibenahi dan diperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan,” ujarnya.

Subani mengatakan, masa perawatan Tugu Asmaul Husna itu enam bulan. Sehingga, segala kerusakan masih tanggung jawab rekanan untuk memperbaikinya. Sedangkan, untuk Tugu Asmaul Husna ini sendiri baru seminggu selesai dibangun. Otomatis, rekanan masih bertanggung jawab penuh merawatnya.






Reporter: Andhika Attar Anindita

TANJUNGANOM, JP Radar Nganjuk– Tugu Asmaul Husna di pertigaan depan Masjid Nurul Huda Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom, hanya bertahan seminggu. Pada Minggu malam (8/1), tugu tersebut rusak. Bola yang mirip buah melon sebagai tempat menempel nama Allah tersebut jebol. Kemarin, puing-puing bahan akrilik masih berserakan di dalam bola dan ada juga di bawah taman. Sehingga, 13 nama Allah yang menempel menjadi rusak. Padahal, sebelumnya, Tugu Asmaul Husna itu juga tidak komplet 99 nama. Hanya ada 94 nama hingga Minggu sore. Karena rekanan belum melengkapi lima nama yang kurang. “Saya tidak tahu rusaknya Tugu Asmaul Husna itu kenapa,” ujar Udin Barokah, 36, warga setempat.

Bola Jebol sebelum Lima Nama Allah Dilengkapi
MENGANGA: Tugu Asmaul Husna di Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom rusak kemarin. Polsek Warujayeng lakukan penyelidikan intensif. (Foto: Andhika Attar)

, Subani tidak menggubrisnya. Dia juga tidak menduga jika Tugu Asmaul Husna itu rusak. “Saya baru tahu kalau Tugu Asmaul Husna itu rusak saat pagi hari,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Nganjuk Evaluasi Speed Bump selama Tiga Minggu

Berdasarkan pengamatan wartawan koran ini, bola Tugu Asmaul Husna yang jebol itu sekitar 80 cm x 70 cm. Namun, tidak rata. Tugu ini memiliki tinggi 3,58 meter. Anggaran yang digunakan sebesar Rp 65,3 juta.  Proyek ini dikerjakan oleh CV Margo Mulyo yang beralamatkan di Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk.

Terpisah, Kapolsek Warujayeng Kompol Lilik Suhariyono mengatakan, polisi telah melakukan penyelidikan terkait kerusakan Tugu Asmaul Husna. Sayang, penyebab kerusakan tugu yang menjadi ikon Kecamatan Tanjunganom itu belum dapat dipastikan. “Apakah dirusak orang secara sengaja atau karena kepanasan. Kami masih menyelidiki,” ujarnya.

Lilik mengatakan, petugas sudah meminta keterangan beberapa saksi di lokasi kemarin. Polisi juga memotret bangunan Tugu Asmaul Husna yang rusak dari berbagai posisi.

Baca Juga :  Proyek Pasar Wates Baru Capai 60 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nganjuk Subani mengaku akan segera berkoordinasi dengan pelaksana proyek terkait kerusakan Tugu Asmaul Husna. Sehingga, kerusakan tersebut dapat segera dibenahi. “Nanti akan dibenahi dan diperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan,” ujarnya.

Subani mengatakan, masa perawatan Tugu Asmaul Husna itu enam bulan. Sehingga, segala kerusakan masih tanggung jawab rekanan untuk memperbaikinya. Sedangkan, untuk Tugu Asmaul Husna ini sendiri baru seminggu selesai dibangun. Otomatis, rekanan masih bertanggung jawab penuh merawatnya.






Reporter: Andhika Attar Anindita

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/