22.3 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Kang Marhaen Dukung Gemapatas untuk Warga Kota Angin

NGANJUK, JP Radar Nganjuk–  Plt Bupati Marhaen Djumadi menghadiri pelaksanaan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) di Balai Desa Sombron, Kecamatan Loceret kemarin. Sebanyak 1 juta patok dipasang se-Indonesia kemarin. Gemapatas ini dilakukan secara serentak dan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Gerakan ini dilaksanakan secara daring yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah oleh Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Ka. BPN).

 

Selain Kang Marhaen-panggilan akrab Marhaen Djumadi, pelaksanaan Gemapatas di Balai Desa Sombron itu juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nganjuk, camat, kepala desa, dan warga. Kegiatan Gemapatas berlangsung lancar dan semarak. Antusiasme masyarakat yang hadir sangat terasa saat Kang Marhaen mulai melakukan pemasangan patok di bidang tanah milik warga.

Baca Juga :  Atik Setya Rahayu, Lurah Payaman
(Foto: Oktavia Rahajeng R.)

Pada pukul 08.26 WIB dilakukan dialog interaktif dengan 5 provinsi. Yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Lokasi pemasangan berada di tanda batas wilayah masing-masing dan tertaut secara daring. Daerah yang melaksanakan pemasangan tanda batas disaksikan oleh Menteri ATR/Ka. BPN secara virtual.

 

Dengan program pemasangan patok secara serentak ini agar tidak ada cekcok antar masyarakat dan tidak ada caplok-caplokan tanah lagi. Juga untuk mempercepat pendaftaran tanah bersertifikat. Upaya ini untuk merealisasikan 166 juta bidang tanah bersertifikat di seluruh Indonesia. Saat ini 126 juta bidang tanah sudah bersertifikat. “Masih kurang 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat,” ujar Hadi Tjahjanto secara daring.

Baca Juga :  Ini Kronologi Kecelakaan Karambol Luxio Tabrak Tiga Sepeda Motor

Sementara itu, Kang Marhaen mengatakan, program ini menarik sekali. “Dari sisi de jure, warga Nganjuk akan mendapat sertifikat. Di sisi de facto, patok benar-benar dipasang,” tandasnya.

 

Kang Marhaen mengatakan, program Gemapatas ini memiliki tiga manfaat. Yang pertama, untuk mengurangi percekcokan antar warga. Yang kedua, bahwa tanah milik warga kepemilikannya sah. Yang ketiga, pemasangan patok itu untuk melindungi pemiliknya agar tidak diintervensi oleh siapapun. “Pasang patok, anti-cekcok, anti-caplok. Sangat bermanfaat bagi para individu yang memiliki bidang tanah,” tambahnya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

NGANJUK, JP Radar Nganjuk–  Plt Bupati Marhaen Djumadi menghadiri pelaksanaan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) di Balai Desa Sombron, Kecamatan Loceret kemarin. Sebanyak 1 juta patok dipasang se-Indonesia kemarin. Gemapatas ini dilakukan secara serentak dan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Gerakan ini dilaksanakan secara daring yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah oleh Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/Ka. BPN).

 

Selain Kang Marhaen-panggilan akrab Marhaen Djumadi, pelaksanaan Gemapatas di Balai Desa Sombron itu juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nganjuk, camat, kepala desa, dan warga. Kegiatan Gemapatas berlangsung lancar dan semarak. Antusiasme masyarakat yang hadir sangat terasa saat Kang Marhaen mulai melakukan pemasangan patok di bidang tanah milik warga.

Baca Juga :  Pincuk Tugu Nasi Pecel Kertosono Lenyap
(Foto: Oktavia Rahajeng R.)

Pada pukul 08.26 WIB dilakukan dialog interaktif dengan 5 provinsi. Yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Lokasi pemasangan berada di tanda batas wilayah masing-masing dan tertaut secara daring. Daerah yang melaksanakan pemasangan tanda batas disaksikan oleh Menteri ATR/Ka. BPN secara virtual.

 

Dengan program pemasangan patok secara serentak ini agar tidak ada cekcok antar masyarakat dan tidak ada caplok-caplokan tanah lagi. Juga untuk mempercepat pendaftaran tanah bersertifikat. Upaya ini untuk merealisasikan 166 juta bidang tanah bersertifikat di seluruh Indonesia. Saat ini 126 juta bidang tanah sudah bersertifikat. “Masih kurang 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat,” ujar Hadi Tjahjanto secara daring.

Baca Juga :  Tiga Jam, INCAR Satlantas Polres Nganjuk Tilang 261 Pelanggar

Sementara itu, Kang Marhaen mengatakan, program ini menarik sekali. “Dari sisi de jure, warga Nganjuk akan mendapat sertifikat. Di sisi de facto, patok benar-benar dipasang,” tandasnya.

 

Kang Marhaen mengatakan, program Gemapatas ini memiliki tiga manfaat. Yang pertama, untuk mengurangi percekcokan antar warga. Yang kedua, bahwa tanah milik warga kepemilikannya sah. Yang ketiga, pemasangan patok itu untuk melindungi pemiliknya agar tidak diintervensi oleh siapapun. “Pasang patok, anti-cekcok, anti-caplok. Sangat bermanfaat bagi para individu yang memiliki bidang tanah,” tambahnya.

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/