“Wahai prajurit perkasa, apakah engkau mengetahui dengan penglihatanmu sendiri bahwa kutaraja diintai oleh beribu-ribu prajurit tanpa identitas apa pun?”
Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat, adalah seorang pejabat senior yang sudah kenyang merasakan pahit dan getirnya kehidupan sebagai abdi kerajaan. Itu sebabnya, ia tidak mempercayai begitu saja kabar yang disampaikan oleh prajurit yang mengaku utusan Mahpatih Dyah Halayudha tersebut.
Tanpa menunggu persetujuan Rakryan Rangga Wilwatikta Pu Jalu, Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat melompat turun dari punggung gajah tunggangannya.
Dengan pandangan curiga ia memandang prajurit pembawa berita itu sambil bertanya,”Wahai prajurit perkasa, apakah engkau mengetahui dengan penglihatanmu sendiri bahwa kutaraja diintai oleh beribu-ribu prajurit tanpa identitas apa pun?”
“Ampun seribu ampun Yang Mulia,” sahut prajurit pembawa berita itu terus menyembah,”Hamba hanya menyampaikan titah Yang Mulia Rakryan Mahpatih Wilwatikta. Hamba tidak tahu apa-apa.”
“Itu benar engkau tidak tahu apa-apa,” tukas Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat,”Tapi apakah engkau menyaksikan sendiri dengan penglihatanmu keberadaan beribu-ribu prajurit?”
“Mohon ampun seribu ampun, hamba tidak melihat apa-apa Yang Mulia,” kata prajurit penyampai berita itu dengan tubuh gemetar.
“Sampai engkau meninggalkan kutaraja hingga ke tempat ini apakah sepanjang jalan engkau menyaksikan sendiri keberadaan prajurit-prajurit yang mengintai kutaraja?” tanya Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat mengejar.
“Sungguh, hamba tidak melihat apa-apa Yang Mulia.”
Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat diam sambil menatap prajurit pembawa berita itu dalam-dalam. Sekejap kemudian, ia berkata,
”Kembalilah engkau ke kutaraja. Sampaikan kabar kepada Mahpatih Wilwatikta Dyah Halayudha bahwa Bala Makapal (pasukan berkuda) yang dipimpin Senamukha Pu Sona Pethak sedang kembali ke kutaraja.”
“Hamba pusakakan titah Yang Mulia!” sahut prajurit pembawa berita itu takzim. “Cepatlah engkau kembali!” kata Rakryan Wreddha Menteri Arya Patipati Pu Kapat dengan suara tinggi.
“Hamba Yang Mulia,” sahut prajurit pembawa berita menyembah dan kemudian secepat kilat membalikkan badan dan melompat ke atas kuda tunggangannya yang dihela berbalik ke arah timur. (bersambung)