Afandi tidak hanya sebagai penjual pentol keliling. Namun, dia juga seorang guru. Namun, statusnya bukan guru pegawai negeri sipil (PNS). Dia hanya sebagai guru honorer. Masa kerjanya adalah 42 tahun!. “Saya jadi guru honorer sejak tahun 1980,” ujar Afandi.
Bapak dua anak ini mengajar beberapa mata pelajaran. Mulai dari guru bimbingan dan konseling (BK), sejarah hingga pendidikan kewarganegaraan. Dia mengajar di
SMK Al-Asyariyah Prambon. “Jika pagi mengajar. Setelah pulang mengajar saya jualan pentol dan es lilin,” ujarnya.
Di usianya yang sudah di atas 60 tahun, Afandi sudah tidak berharap lagi menjadi PNS. Karena batas usia guru PNS adalah 60 tahun. Usia 60 tahun adalah usia pensiun.
Beruntung, meski saat ini usia Afandi sudah 62 tahun tetapi dia tetap diizinkan mengajar. Karena pihak sekolah masih membutuhkan tenaganya untuk mengajar. “Saya diperpanjang mengajarnya,” ujarnya.
Meski sebagai guru tetapi Afandi tidak malu jualan pentol keliling. Dia juga tidak gengsi harus berjualan mulai dari Prambon hingga Warujayeng. Karena baginya, apapun pekerjaannya jika halal maka tidak boleh malu.
Sementara itu, Sono Agung, 57, guru akuntansi di SMK Al-Asyariyah Prambon mengaku ikut bahagia Afandi akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Karena Afandi menjadi teladan bagi teman-temannya di sekolah dan murid-muridnya. “Perjuangan Beliau (Afandi, Red) dan dedikasinya itu patut kita contoh,” ujarnya.
Agung berharap, Afandi bisa menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan lancar. Dia juga tetap sehat dan kuat selama di Tanah Suci. “Semoga menjadi haji yang mabrur,” harapnya.