Transfer Dana Desa (DD) tahap satu sebesar 40 persen sudah dialokasikan 100 persen. Atau, sudah diterima oleh 343 desa di Kabupaten Kediri. Sementara, transfer tahap kedua seharusnya sudah cair bulan ini. Tapi belum di semua desa. Masih ada 163 desa yang pencairan DD tahap keduanya tersendat.
Besaran transfer DD tahap dua untuk penerima reguler adalah 30 persen. Agar pemerintah desa dapat mengelola tahap kedua maka syarat utamanya adalah membuat laporan penggunaan yang tahap pertama.
“Yang belum terima DD tahap dua biasanya belum menyelesaikan ketentuan persyaratan,” Kata Heru Setiawan.
Syaratnya adalah menyelesaikan laporan kegiatan pada tahap pertama. Dan paling mendasar adalah realisasi anggaran pada DD tahap pertama sudah harus selesai minimal 50 persen. Kuncinya ada pada realisasi BLT.
Punya persentase paling tinggi, sebesar 40 persen, pembayaran BLT dapat dilaksanakan lebih awal. Sehingga bisa menyerap dana 50 persen. Karena itulah pencairan tahap dua akan mengalami terkendala bila serapan anggarannya masih kurang dari 50 persen. “Untuk dapat menyalurkan BLT tahap dua, pemdes juga harus membuat laporan pembayaran BLT tahap satu yang dilakukan per tiga bulan,” lanjut Heru.
Heru menambahkan, desa yang serapan BLT-nya tidak bisa 100 persen dalam waktu setahun maka anggarannya akan digeser ke desa lain. “Sesuai aturannya, anggaran tersebut dialihkan ke desa lain yang masih daerah yang sama (di Kabupaten Kediri, Red),” terangnya.
Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, yang dipimpin Mohammad Basori ini hingga saat ini belum menerima pencairan DD tahap II. “Ini masih proses (pelaporan realisasi DD tahap I, Red),” ujar Basori sambil menerangkan pagu dana desa yang mereka terima tahun ini sebesar Rp 723,68 juta.
Sedangkan di Desa Sendang, Kecamatan Banyakan telah mempercepat pencairan BLT kepada masyarakat. Dengan harapan mereka sudah tidak lagi terkendala pencairan tahap berikutnya.
“Alhamdulillah, untuk pembayaran BLT ke warga sudah selesai,” ujar Kepala Desa Sendang Suhadi.
Untuk diketahui, serapan dana desa untuk pagu anggaran kabupaten sudah mencapai 56 persen. Dari jumlah tersebut, capaian untuk realiasasi BLT sudah 50 persen. Untuk semester pertama 2022 ini serapan BLT di Kabupaten Kediri sudah mencapai Rp 168,73 miliar.