KOTA, JP Radar Kediri- Plengsengan irigasi di Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto rusak karena ambrol. Kerusakan di satu sisi tanggul itu sudah hampir satu tahun lalu. Tepatnya di tepi jalan. Panjang kerusakannya lebih dari sepuluh meter dan tinggi kurang dari dua meter.
Namun hingga kemarin belum diperbaiki. Amblesnya plengsengan itu menyebabkan petani khawatir. Sebab, bila tak segera diperbaiki bisa merembet ke jalan pertanian. Apalagi arus sungai aliran irigasi deras saat hujan.
“Kalau dibiarkan, kerusakannya tambah parah,” ucap Sugito, 40, petani Bujel. Dia berharap, plengsengan ambles ini segera diperbaiki.
Terkait kerusakan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Kediri M. Ridwan mengatakan, akan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR). Sarana irigasi itu untuk mengaliri lahan pertanian di Bujel. “Akan kita sampaikan ke PUPR yang menanganinya,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kota Endang Kartika melalui Kabid Pengairan Ubaidillah menjelaskan, sudah mengecek lokasi plengsengan ambrol. Menurutnya, kerusakan bukan disebabkan terjangan air. Tetapi karena kendaraan bermuatan berat. Saat panen, jalan yang tidak diaspal itu kerap dilalui truk pengangkut hasil pertanian.
“Ya, kalau kendaraannya yang lewat sana terlalu berat jalan pertanian tidak bisa menahan beban. Akibatnya plengsengan jadi rusak,” bebernya.
Untuk perbaikannya, Ubai mengaku, pekerja PUPR sudah melakukan pembersihan. Soal anggaran, dia akan menggunakan biaya rutin. Telah disiapkan untuk perbaikan plengsengan. “Kalau Rp 100 juta tidak sampai lah,” bebernya. Perbaikan plengsengan itu harus dikebut untuk antisipasi banjir. Apalagi saat musim hujan dan La Nina intensitasnya lebih tinggi. (rq/ndr)