KOTA, JP Radar Kediri– Penjual kembang api dan petasan mulai marak. Sejumlah lapak yang menjualnya ditemukan di depan Pasar Pahing dan Setonobetek. Buka saat sore hari menjelang buka puasa hingga malam.
Meski begitu, penjualan petasan tidak secara terbuka. Baru diperlihatkan jika ada pembeli yang membutuhkan. Sari Kurniawati, 54, pedagang petasan di Jl HOS Cokroaminoto, Kota Kediri mengatakan, berjualan sejak H-3 Ramadan namun belum banyak pembeli. Biasanya, dagangannya laris saat Ramadan berjalan satu minggu. “Ya pertengahan puasa itu mulai ramai, sekarang masih sepi,” paparnya.
Sari memprediksi, penjualannya lebih ramai dibanding tahun sebelumnya saat pandemi. Meski begitu, ia mengaku, waswas mengingat rawan razia petugas kepolisian maupun satpol PP.
Surti, 50, pedagang lainnya, mengaku menjual petasan dengan menutup lapaknya. Rata-rata penjual petasan memang khawatir dirazia jika aktivitasnya dilakukan terbuka. “Memang sejak awal Ramadan sampai sekarang belum ada razia, tapi kami khawatir jika dijual bebas bakal dicurigai petugas,” ujarnya.
Petasan yang laris jenis slengdor. Harganya Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu. Kemudian petasan letek dan medium dijual Rp 7 ribu–Rp 18 ribu per pak.
Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Kediri Sentot Atmadi mengatakan, peredaran penjualan petasan itu akan dipantau. Jika ada yang menjual dengan jenis terlalu membahayakan dan mengganggu ketenteraman umum akan ditindak. “Sebelum meresahkan warga, nanti akan kami pantau peredarannya,” terangnya. (ica/ndr)