Selama Ramadan, aktivitas santri Ploso tak hanya berada di dalam ponpes. Mereka yang sudah masuk Ma’had Aly, melakukan pengabdian ke masyarakat. Dikirim ke pelosok desa.
Bagi santri yang sudah menjalani empat semester, akan masuk pada masa pengabdian. Mereka inilah yang akan disebar ke berbagai desa. Tinggal bersama masyarakat selama Ramadan.
“Tahun ini jumlahnya sampai 200 santri,” terang Kepala Sub-Pondok Al Falah Ploso Abdul Karim.
Di Kecamatan Ngancar misalnya. Ada 30 titik yang menjadi tempat para santri mempraktikan ilmunya. Menurut Karim, pengabdian di luar pondok itu menjadi salah satu tradisi dari dulu dan mengakar sampai sekarang.
“Kalau di perguruan tinggi seperti kuliah kerja nyata ke desa-desa,” lanjut pria asal Desa Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri ini.
Selain mengajar mengaji di langgar atau masjid, para santri juga mendapat tantangan menghidupkan suasana Ramadan di desa-desa. Tentu saja dengan berbagai kegiatan bernuansa keagamaan.
Tidak hanya itu, pengabdian lain untuk warga sekitar pondok juga dibuka saat Ramadan. Karim menjelaskan, setiap bakda subuh, ada pengajian khusus ibu-ibu yang tinggal di sekitar pondok. Pengajian itu diisi oleh Nyai Lailatul Badriyah Djazuli. Warga yang hadir bisa sampai 300 orang.
“Pengajian khusus ibu-ibu di sekitar pondok itu selalu dilaksanakan setiap tahun pada saat puasa,” beber pria berusia 29 tahun itu.
Apa saja yang dibahas? Karim menyebutkan, tema pengajian disusun dan disiapkan oleh dewan masyayikh. Menyesuaikan situasi dan kondisi saat ini.
Karim menambahkan, pendidikan merdeka belajar yang selama ini digaungkan sebenarnya sudah dipraktikkan di pondoknya. Selain praktik dan pengabdian ke masyarakat. Selama puasa ini, setiap santri akan dibagi kelompok untuk menyiapkan makanan baik sahur maupun buka.
“Para santri akan berkelompok dan selalu bergantian ketika memasak di pondok,” ujar Karim.
Tradisi itu sudah berlangsung sejak lama. Termasuk dirinya ketika 2010 lalu. Baginya, pembagian kelompok dan menikmati hasil masakan bersama mengajarkan para santri untuk bersosialisasi. Selain itu mendidik mereka untuk gotong royong.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.