KEDIRI, JP Radar Kediri–Penghapusan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat sentra takjil baru bermunculan di Kota Kediri. Pada hari pertama Ramadan kemarin, masyarakat ramai-ramai berburu makanan jelang berbuka puasa. Dinas Kesehatan Kota Kediri mengimbau warga lebih cermat memilih makanan yang dibeli.
Pantauan koran ini, sentra takjil yang biasanya hanya di sepanjang Jl Hayam Wuruk hingga Jl Brawijaya, serta di Jl Jaksa Agung Suprapto, kemarin ada banyak lokasi penjual takjil lainnya. Di antaranya di area GOR Joyoboyo yang dipadati puluhan pedagang.
Terkait semaraknya pedagang takjil pada Ramadan tahun ini, Nunik Rahayu, 55, pedagang takjil di Jl Jaksa Agung Suprapto mengaku bersyukur karena bulan puasa tahun ini lebih semarak. Selain jumlah pedagang yang bertambah banyak, pembeli yang datang ke lapaknya juga semakin banyak. “Kalau tahun lalu agak sepi karena warga masih takut keluar atau beli makanan di luar,” tuturnya.
Perempuan asal Desa Puhsarang, Semen itu sudah membuka lapak sejak pukul 14.30. Saat itu juga dia sudah diserbu pembeli. Sekitar pukul 16.00 kemarin, dagangannya tinggal beberapa jenis saja.
Senada dengan Nunik Rahayu, 20, salah satu pembeli mengaku sengaja berburu takjil lebih awal sembari ngabuburit bersama teman-temannya. “Yang ditunggu-tunggu saat bulan puasa kan berburu takjil sambil ngabuburit, ini tadi cuma beli es buah dan jasuke,” ujarnya.
Ramainya pembeli takjil juga terlihat di area GOR Joyoboyo. Muhammad Wildan, 19, mengaku sengaja membeli beberapa menu untuk buka puasa. Dia mendatangi sentra takjil di sana karena dekat dengan tempat kosnya di Kelurahan Tamanan, Mojoroto. “Ini nanti masih mau ke tempat lainnya,” kata pemuda asal Tulungagung tersebut.
Untuk bisa menjual makanan sejak pukul 14.30, puluhan pedagang makanan di sana harus memasak sejak pagi. Sekitar pukul 15.30 kemarin, sudah ada beberapa menu di lapak GOR yang habis. “Lele bumbu rujak sudah habis,” sambung Anafika Nurika, 23, penjual es teh dan lauk-pauk di sana.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr Fauzan Adima meminta masyarakat yang membeli menu buka puasa lebih jeli memilih. Terutama, harus menghindari makanan yang memiliki kandungan berbahaya. “Misalnya yang mengandung formalin, Rodhamine B, pewarna tekstil, hingga boraks yang dicampur ke makanan dan minuman,” paparnya.
Fauzan juga mengimbau para pedagang untuk mencari keberkahan Ramadan. Bukan keuntungan semata. Caranya, dengan menghindari penggunaan bahan berbahaya itu untuk mengawetkan makanan dan mempercantik warnanya. “Masih banyak penjual takjil yang jujur, kami akan melakukan pengawasan bersama BPOM Kediri untuk mengecek kandungan makanan dan minuman yang dijual,” jelasnya.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.