Ribuan santri yang mondok di Ponpes Al Falah Ploso memang mudik menjelang Ramadan. Namun, aktivitas pondok di Mojo ini tak redup. Santri baru justru datang, hanya mondok selama sebulan.
Jumlah santri di pondok induk Al Falah ribuan orang. Mencapai 3.800 santri. Dan, setiap awal bulan puasa, kebanyakan dari mereka pulang ke kampung halamannya. Hingga nanti usai Lebaran, baru kembali ke pondok yang berlokasi di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Namun, kegiatan pondok justru kian padat. Meskipun yang pulang mencapai separo lebih. Hal ini tak lepas dari kedatangan santri baru yang berkepentingan mondok selama Ramadan. Mereka inilah yang disebut sebagai santri kilat.

“Santri kilat sudah banyak yang datang dan masuk ke sini (pondok induk, Red),” terang Abdul Karim, kepala sub-pondok.
Karim menyebut, keberadaan santri kilat hanya ada saat Ramadan saja. Namun, jumlah mereka terus bertambah. Hingga kemarin, santri kilat yang mendaftar mencapai seratus orang.
Mereka berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Tulungagung, Blitar, bahkan ada santri Pondok Lirboyo.
Menurut pria asal Desa Adan-Adan, Kecamatan Gurah tersebut, selama menjadi santri kilat mereka bebas ikut kajian. Yang memang terus ada sejak ba’da subuh sampai malam setelah salat tarawih.
Pada Ramadan tahun ini, Pondok Pesantren (PP) Al Falah Ploso akan mengaji kitab Iqna. Santri kilat nanti akan mendapat materi dari kitab tersebut selama. “Kitab ini berkaitan dengan fikih,” terang Karim yang sudah menjadi santri di PP Al Falah sejak 2010.
Pengajian kitab ini sudah menjadi tradisi setiap Ramadan. Tema setiap tahunnya berbeda-beda. Selain kitab Iqna yang berkaitan dengan fikih, ada dua kitab lagi yang nanti akan dipelajari. Yakni Ihya yang berkaitan dengan tasawuf dan yang ketiga adalah tentang hadis. Ketiga tema itu selalu bergantian setiap tahun.
Selain kitab Iqna, para santri dan guru di pondok wajib mengukuti pengajian ta’limul mutdalim atau hidayatul hidayah. “Pengajiannya dilaksanakan ba’da asar,” ujar Karim. Pengajiannya diisi oleh masyaikh.
Dia menjabarkan, ta’limul mutdalim akan mempelajari tentang tata cara belajar. Sedangkan hidayatul hidayah berkaitan dengan tasawuf. Para santri kilat ini tetap tinggal di pondok dan membaur dengan santri-santri lainnya. Baik yang santri lama maupun santri kilat.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.