23.6 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Ini Komentar Warga Kediri soal Kota Terbahagia

Seperti apa bahagia itu? Beberapa orang yang menjadi subjek survei kecil Jawa Pos Radar Kediri memberikan jawaban yang bervariasi. Meskipun, secara umum, mereka menyebutkan bahwa tinggal di Kota Kediri memiliki beberapa faktor penunjang bahagia itu. Meskipun, tidak semuanya.

Mujianto misalnya. Lelaki 60 tahun warga Lingkungan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini menegaskan, bahagia itu harus lahir batin. Secara lahir, ukurannya adalah memilki pekerjaan. Dan, di Kota Kediri belum sepenuhnya memenuhi hal tersebut.

“Lapangan pekerjaan masih sulit. Apalagi bagi orang yang sudah tua. Seperti pabrik Gudang Garam itu saja tiap tahunnya berapa karyawan yang di PHK?” ujarnya, sambil menyebut predikat kota bahagia belum layak disematkan ke Kota Kediri.

Hal senada dikatakan Kariyadi, 57, warga Lingkungan Kleco, Desa Jamsaren, Kecamatan Pesantren. Mantan pensiunan Pabrik Gula Pesantren ini menilai bahagia dengan punya pekerjaan tetap dan ketenangan hidup. Semenjak pensiun, ia kini bekerja sebagai buruh harian lepas. Sedangkan istrinya yang bekerja di perusahaan rokok terancam pengurangan karyawan. Namun dia mengaku mensyukuri yang dimiliki saat ini.

Baca Juga :  Mengintip Kelompok Barongsai dan Liang Liong Naga Emas Kertosono

“Kalau penat main ke luar. Untung di Kediri banyak tamannya. Bisa jadi tujuan saat jenuh. Biar tidak tegang menghadapi masalah hidup,” akunya.

Yulia Anggraini, 44, warga Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota, mengeluhkan birokrasi berbelit ketika mengurus basis data terpadu (BDT) untuk mendapatkan kartu Indonesia pintar (KIP). “Mengajukan BDT untuk mendaftar KIP tak bisa-bisa,” keluhnya.

Hal serupa diakui Mulisa, 34, warga Pandean, Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota. “Sudah daftar BDT tapi belum dapat. Katanya masih proses,” jelasnya.

Tak semuanya merasa kecewa dengan program pemerintah. Sebagian lagi puas pada layanan kesehatan. Karena mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Ketika istri melahirkan pelayanannya ramah, pembayarannya juga tidak dipersulit,” jelas Mulianto, 39, warga Perumahan Indah Permai Gading, Rejomulyo.

Baca Juga :  Kisah Saudara Kandung Asal Ngadiluwih Kediri yang Terpisah 67 Tahun

Soal hubungan sosial, beberapa warga yang ditanya mengaku tak ada masalah. Kerukunan selalu terjaga. “Alhamdulillah, semua tetangga baik,” ucap Sri Yani, 50, warga Kelurahan Lirboyo, yang juga diamini oleh Tommi, 46, dari Kelurahan Mojoroto.

Namun, ketika ditanya soal penghasilan, Tommi mengaku masih belum puas karena tidak sesuai yang diharapkan. “Aslinya ya kurang. Tapi ya dipas-pasne (dicukup-cukupkan, Red),” ungkapnya.

Meski dari survei memberikan pendapat yang berbeda-beda, namun secara keseluruhan menyatakan senang tinggal di Kota Kediri. Mereka juga mengungkapkan bahwa Kota Kediri adalah tempat yang aman dan nyaman. “Alhamdulillah senang, nyaman,” ungkap Lastri dengan memberikan senyumnya.

 

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Seperti apa bahagia itu? Beberapa orang yang menjadi subjek survei kecil Jawa Pos Radar Kediri memberikan jawaban yang bervariasi. Meskipun, secara umum, mereka menyebutkan bahwa tinggal di Kota Kediri memiliki beberapa faktor penunjang bahagia itu. Meskipun, tidak semuanya.

Mujianto misalnya. Lelaki 60 tahun warga Lingkungan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini menegaskan, bahagia itu harus lahir batin. Secara lahir, ukurannya adalah memilki pekerjaan. Dan, di Kota Kediri belum sepenuhnya memenuhi hal tersebut.

“Lapangan pekerjaan masih sulit. Apalagi bagi orang yang sudah tua. Seperti pabrik Gudang Garam itu saja tiap tahunnya berapa karyawan yang di PHK?” ujarnya, sambil menyebut predikat kota bahagia belum layak disematkan ke Kota Kediri.

Hal senada dikatakan Kariyadi, 57, warga Lingkungan Kleco, Desa Jamsaren, Kecamatan Pesantren. Mantan pensiunan Pabrik Gula Pesantren ini menilai bahagia dengan punya pekerjaan tetap dan ketenangan hidup. Semenjak pensiun, ia kini bekerja sebagai buruh harian lepas. Sedangkan istrinya yang bekerja di perusahaan rokok terancam pengurangan karyawan. Namun dia mengaku mensyukuri yang dimiliki saat ini.

Baca Juga :  Jika Ada Kelainan Segera Periksakan 

“Kalau penat main ke luar. Untung di Kediri banyak tamannya. Bisa jadi tujuan saat jenuh. Biar tidak tegang menghadapi masalah hidup,” akunya.

Yulia Anggraini, 44, warga Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota, mengeluhkan birokrasi berbelit ketika mengurus basis data terpadu (BDT) untuk mendapatkan kartu Indonesia pintar (KIP). “Mengajukan BDT untuk mendaftar KIP tak bisa-bisa,” keluhnya.

Hal serupa diakui Mulisa, 34, warga Pandean, Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota. “Sudah daftar BDT tapi belum dapat. Katanya masih proses,” jelasnya.

Tak semuanya merasa kecewa dengan program pemerintah. Sebagian lagi puas pada layanan kesehatan. Karena mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Ketika istri melahirkan pelayanannya ramah, pembayarannya juga tidak dipersulit,” jelas Mulianto, 39, warga Perumahan Indah Permai Gading, Rejomulyo.

Baca Juga :  Bola Tugu Asmaul Husna Berubah Jadi Hijau

Soal hubungan sosial, beberapa warga yang ditanya mengaku tak ada masalah. Kerukunan selalu terjaga. “Alhamdulillah, semua tetangga baik,” ucap Sri Yani, 50, warga Kelurahan Lirboyo, yang juga diamini oleh Tommi, 46, dari Kelurahan Mojoroto.

Namun, ketika ditanya soal penghasilan, Tommi mengaku masih belum puas karena tidak sesuai yang diharapkan. “Aslinya ya kurang. Tapi ya dipas-pasne (dicukup-cukupkan, Red),” ungkapnya.

Meski dari survei memberikan pendapat yang berbeda-beda, namun secara keseluruhan menyatakan senang tinggal di Kota Kediri. Mereka juga mengungkapkan bahwa Kota Kediri adalah tempat yang aman dan nyaman. “Alhamdulillah senang, nyaman,” ungkap Lastri dengan memberikan senyumnya.

 

 

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/