24 C
Kediri
Wednesday, June 7, 2023

Tonjolkan Kekhasan, Pedestrian pun Akan Bermotif Tenun

Bukan hanya kaki lima saja yang akan diperlebar, coraknya pun bakal dibuat yang berciri khas Kota Kediri. Bukan tanpa alasan bila tenun yang dipilih sebagai motifnya.

 

Ibaratnya, Jalan Dhoho adalah wajah Kota Kediri. Kecantikan dan kemolekannya sangat berpengaruh pada citra Kota Kediri. Karena itu, memolesnya membutuhkan konsep yang matang.

Tak hanya sekadar membangun dan mempercantik saja, kawasan perdagangan ini harus mampu menggambarkan Kota Kediri. Yang harus mencerminkan budaya dan karakter Kota Kediri. Tak boleh hanya sekadar membangun. Jalan Dhoho harus dibuat dengan keistimewaan. Ditata dengan rambu-rambu khusus yang bercita-rasa khas.

“Kami sudah siapkan desan pedestrian yang motifnya nanti adalah tenun,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Endang Kartika Sari.

Menghadirkan corak tenun di kawasan pejalan kaki Jalan Dhoho bukan asal comot. Perempuan ini tenun sudah  melekat kuat dengan Kota Kediri. Sebagai salah satu sentra kerajinan. Karena itu, memunculkan corak dari tenun bertujuan menampilkan karakter Kota Kediri.

Baca Juga :  Terjatuh saat Bekerja, Kuli Bangunan Asal Gampengrejo Tewas

Tentu saja, mengaplikasikan rencana itu tidak semudah mengatakannya. Karena itulah Endang merasa terbantu dengan banyaknya masukan selama diskusi budaya yang berlangsung di pendapa Hotel Bukit Daun (28/12). Semua masukan tersebut akan menjadi rambu-rambu saat menerapkan rencana yang telah disusun.

Berdasarkan berbagai masukan dari elemen-elemen masyarakat itu, Endang menegaskan, perlu ada desain yang dibuat secara komprehensip. Dan itu sudah mulai dilakukan dinasnya. Mereka telah melakukan pemetaan kawasan. Tak hanya di Jalan Dhoho namun juga wilayah-wilayah sekitarnya yang akan menjadi kawasan penyangga. Beberapa kawasan disiapkan dengan konsep-konsep khusus. Mulai yang berkonsep Jawa kuno, era kolonial, hingga masa modern. Termasuk wilayah pecinan yang akan semakin diperkental nuansa orientalnya.

“Di sana sudah disiapkan heritage-nya Pecinan,” tandas Endang.

Keterlibatan masyarakat juga mulai tumbuh. Kelurahan Pakelan misalnya, warga di tempat ini memanfaatkan anggaran dari Prodamas untuk membangun sebagian wilayah Jalan Dhoho. Menyiapkan kampung kreatif Pecinan. Karena itu, PUPR tinggal menyesuaikan dengan konsep yang dibuat pihak kelurahan.

Baca Juga :  Liga 1 Kurang 5 Hari, Persik Masih Butuh Striker

Hal yang sama juga disiapkan untuk pedestrian ke kawasan religi. Berdasarkan penjelasan Endang, sebelum muncul detail engineering design(DED) sudah disiapkan bangunan yang punya ciri khas Kota Kediri.  

Dia berkomitemen pembangunan Jalan Dhoho tidak akan meninggalkan budaya dan sejarahnya. Termasuk pelibatan orang-orang yang berkompeten.

“Kami juga perlu masukan dari sejarawan dan budayawan agar tidak asal membangun,” ujarnya.

Realisasi rencana itu juga tak boleh berlama-lama. Konsep yang telah disusun tersebut harus segera ditindaklanjut. Proyek pelebaran pedestrian misalnya, harusnya dilaksanakn tahun ini.

Hingga kini, yang sudah siap untuk direalisasi tempat parkir. Dinas PUPR sudah siapkan lahannya yang pengelolaannya nanti diserahkan ke dinas perhubungan (Dishub).(rq/bersambung)

Bukan hanya kaki lima saja yang akan diperlebar, coraknya pun bakal dibuat yang berciri khas Kota Kediri. Bukan tanpa alasan bila tenun yang dipilih sebagai motifnya.

 

Ibaratnya, Jalan Dhoho adalah wajah Kota Kediri. Kecantikan dan kemolekannya sangat berpengaruh pada citra Kota Kediri. Karena itu, memolesnya membutuhkan konsep yang matang.

Tak hanya sekadar membangun dan mempercantik saja, kawasan perdagangan ini harus mampu menggambarkan Kota Kediri. Yang harus mencerminkan budaya dan karakter Kota Kediri. Tak boleh hanya sekadar membangun. Jalan Dhoho harus dibuat dengan keistimewaan. Ditata dengan rambu-rambu khusus yang bercita-rasa khas.

“Kami sudah siapkan desan pedestrian yang motifnya nanti adalah tenun,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Endang Kartika Sari.

Menghadirkan corak tenun di kawasan pejalan kaki Jalan Dhoho bukan asal comot. Perempuan ini tenun sudah  melekat kuat dengan Kota Kediri. Sebagai salah satu sentra kerajinan. Karena itu, memunculkan corak dari tenun bertujuan menampilkan karakter Kota Kediri.

Baca Juga :  Salip dari Kiri, Warga Kediri Tewas Tertabrak Truk

Tentu saja, mengaplikasikan rencana itu tidak semudah mengatakannya. Karena itulah Endang merasa terbantu dengan banyaknya masukan selama diskusi budaya yang berlangsung di pendapa Hotel Bukit Daun (28/12). Semua masukan tersebut akan menjadi rambu-rambu saat menerapkan rencana yang telah disusun.

Berdasarkan berbagai masukan dari elemen-elemen masyarakat itu, Endang menegaskan, perlu ada desain yang dibuat secara komprehensip. Dan itu sudah mulai dilakukan dinasnya. Mereka telah melakukan pemetaan kawasan. Tak hanya di Jalan Dhoho namun juga wilayah-wilayah sekitarnya yang akan menjadi kawasan penyangga. Beberapa kawasan disiapkan dengan konsep-konsep khusus. Mulai yang berkonsep Jawa kuno, era kolonial, hingga masa modern. Termasuk wilayah pecinan yang akan semakin diperkental nuansa orientalnya.

“Di sana sudah disiapkan heritage-nya Pecinan,” tandas Endang.

Keterlibatan masyarakat juga mulai tumbuh. Kelurahan Pakelan misalnya, warga di tempat ini memanfaatkan anggaran dari Prodamas untuk membangun sebagian wilayah Jalan Dhoho. Menyiapkan kampung kreatif Pecinan. Karena itu, PUPR tinggal menyesuaikan dengan konsep yang dibuat pihak kelurahan.

Baca Juga :  BPN Hanya Respons Sanggahan Tertulis

Hal yang sama juga disiapkan untuk pedestrian ke kawasan religi. Berdasarkan penjelasan Endang, sebelum muncul detail engineering design(DED) sudah disiapkan bangunan yang punya ciri khas Kota Kediri.  

Dia berkomitemen pembangunan Jalan Dhoho tidak akan meninggalkan budaya dan sejarahnya. Termasuk pelibatan orang-orang yang berkompeten.

“Kami juga perlu masukan dari sejarawan dan budayawan agar tidak asal membangun,” ujarnya.

Realisasi rencana itu juga tak boleh berlama-lama. Konsep yang telah disusun tersebut harus segera ditindaklanjut. Proyek pelebaran pedestrian misalnya, harusnya dilaksanakn tahun ini.

Hingga kini, yang sudah siap untuk direalisasi tempat parkir. Dinas PUPR sudah siapkan lahannya yang pengelolaannya nanti diserahkan ke dinas perhubungan (Dishub).(rq/bersambung)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/