Assalamualaikum wr wb, saya ingin menanyakan bagaimana hukum seseorang yang berkumur ketika berpuasa? Sebab hal itu juga dilakukan saat berwudu. (Ikbal, 085731734xxx).
Jawaban:
Saudara Ikbal yang berbahagia, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu saya selaku salah satu pengasuh Rubrik Dialog Jumat mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin teriring doa mudah-mudahan puasa kita diterima Allah subnanahu wata’ala.
Tampaknya pertanyaan ini lebih sesuai disampaikan pada saat puasa dilaksanakan oleh umat Muslim selama Ramadan. Namun, tidak ada salahnya jika pertanyaan ini dijawab sebagai pengetahuan penting melaksanakan puasa di bulan selain Ramadan.
Meski terdapat puasa sunah di bulan selain Ramadan, pelaksanaannya harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang serupa dengan puasa Ramadan. Perbedaannya, puasa sunah memiliki waktu niat mulai terbenam matahari hingga waktu duhur tiba. Sementara, niat puasa Ramadan dilaksanakan pada saat terbenam matahari hingga waktu Subuh tiba.
Sementara itu, ketentuan-ketentuan yang menyatakan batalnya puasa wajib maupun sunah tidak memiliki perbedaan. Hal-hal yang membatalkan puasa wajib juga membatalkan puasa sunah di antaranya, haid, nifas, gila, murtad, muntah dengan sengaja, bersetubuh, masuknya benda ke dalam tubuh dengan sengaja melalui lubang yang terbuka seperti mulut, hidung, dan telinga. Dan, berkumur bukan sebagai salah satu hal yang membatalkan puasa.
Berkumur merupakan aktivitas membersihkan rongga mulut dengan bantuan air bersih dan suci. Aktivitas berkumur tidak mengakibatkan masuknya air ke dalam rongga tubuh bagian dalam. Jika demikian, berkumur sebagai bagian dari sunnah berwudu tidak membatalkan puasa.
Dapat saja berkumur dilakukan tidak dalam keadaan berwudu. Dan kedua-duanya tidak mengakibatkan batalnya puasa. Namun perlu diperhatikan bahwa berlebih-lebihan dalam berkumur menjadi bagian dari hal-hal yang dimakruhkan saat seseorang berpuasa. Wallahu a’lam bi al-shawab. (Dr Zayad Abd. Rahman, MHI, dosen IAIN Kediri)