- Advertisement -
Produk tas anyam kreasi Afifah Chusnul dibuat dengan sepenuhnya handmade. Tas itu memiliki bentuk yang bervariasi. Para perajin memasarkan produk tersebut dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu. “Namun hal itu tergantung motif dan tingkat kesulitannya,” ujarnya pada koran ini.
Kemudian, lanjut Afifah, dalam satu bulan dia mampu menjualnya sekitar 1000 tas anyaman. Dari penjualan tersebut, penghasilannya mencapai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
Ibu yang juga menjabat ketua RT di desanya ini berharap, usahanya bisa terus berjalan dan memberikan manfaat bagi warga sekitar maupun yang lain agar bisa bekerja di tempatnya. Sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Terutama dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga kesehariannya. “Semoga apa yang saya harapkan dalam usaha ini bisa cepat terwujud dan terus eksis,” pungkas Afifah. (ara/ndr)
Produk tas anyam kreasi Afifah Chusnul dibuat dengan sepenuhnya handmade. Tas itu memiliki bentuk yang bervariasi. Para perajin memasarkan produk tersebut dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu. “Namun hal itu tergantung motif dan tingkat kesulitannya,” ujarnya pada koran ini.
Kemudian, lanjut Afifah, dalam satu bulan dia mampu menjualnya sekitar 1000 tas anyaman. Dari penjualan tersebut, penghasilannya mencapai Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.
Ibu yang juga menjabat ketua RT di desanya ini berharap, usahanya bisa terus berjalan dan memberikan manfaat bagi warga sekitar maupun yang lain agar bisa bekerja di tempatnya. Sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Terutama dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga kesehariannya. “Semoga apa yang saya harapkan dalam usaha ini bisa cepat terwujud dan terus eksis,” pungkas Afifah. (ara/ndr)