Juara Battle Day Student War Mobile Legends Competition 2021 tingkat SMP diraih TSG SMPN 1 Kediri. Padahal awalnya mereka tak pasang target. Junior Kim dan timnya hanya ingin menikmati waktu bersama di akhir sekolah.
IQBAL SYAHRONI, KOTA, JP Radar Kediri
“YESS!! Let’s GOOOO,” teriak Kim saat battle ronde pertama usai. Tim TSG SMPN 1 Kediri berhasil mencuri 1 poin dari 3 pertandingan final Battle Mobile Legends Competition tingkat SMP yang digelar Jawa Pos Radar Kediri di lantai 3 Kediri Mall.
Empat teman Kim membalas lecutan semangat leader TSG itu. Poin pertama ini membuat TSG lebih “aman” dari pertandingan tiga ronde itu. Pasalnya, butuh dua kali menang agar bisa meraih juara pertama di lomba bergengsi tersebut. “Bersyukur bisa menang dua kali langsung saat final,” ujar remaja 15 tahun itu seusai duel pada Sabtu (5/12) sore.
Tim Kim adalah Donington Park Hadit Raya, Alfarel Putra Ridho, Keytaro, Hendrik Firmansyah, dan Keith Prasida. Mereka mengakui kemenangan itu melebihi target dan ekspektasinya. Sebab awalnya mencapai semifinal saja sudah bagus. “Paling tidak, juara 3 atau 4 itu kami sudah senang,” ujar Kim dengan rendah hati.
Mereka sempat pesimistis karena persiapan dan waktu yang minim untuk berlatih. Bagaimana tidak, selama dua bulan sejak lomba diumumkan, keenam siswa ini jarang latihan bersama. Baik secara offline maupun online.
Bukan karena tak minat, namun lantaran mengutamakan tugas sebagai pelajar di SMPN 1 Kediri. Apalagi Kim dan kawan-kawan (dkk) sudah kelas 9. Itu tahun terakhir bersama di sekolah. “Ini juga masih ujian sekolah Mas,” aku Kim yang kala itu berkaus hitam.
Meski begitu, keenamnya tak sepenuhnya melupakan latihan. Mereka bisa curi waktu saat Jumat malam, Sabtu, atau Minggu hingga siang. Tiga hari itu diintensifkan berlatih bersama. Karena bersamaan ujian, jam latihan pun sempat dikurangi. Selain itu, pengawasan dari orang tua membuat mereka tak selalu bisa leluasa bermain gawai.
Meski merasa berat membagi waktu, Kim dkk tak menyerah. Kekompakan mereka meluluhkan rasa berat itu jadi lebih enteng. Apalagi saat-saat ini adalah tahun terakhir mereka bersama di SMP. Tahun depan kemungkinan tak akan satu kelas lagi di SMA.
“Semua punya mimpi masing-masing. Makanya kami ikut lomba bareng-bareng ini terakhir sebagai perwakilan kelas G. Nama tim kami TSG juga diambil dari kelas G SMPN 1 Kediri. Singkatannya The Squad G,” ungkap Kim.
Tak heran chemistry keenam anggota TSG sangat kuat. Tiga tahun bersama, bermain dengan skuad yang sama. Mereka sudah satu komando mengikuti arahan pemimpin tim saat bermain. Di luar game, mereka seperti remaja biasa. Ngobrol, saling bercanda, dan beberapa kali iseng layaknya sabahat.
Meski kelak berpisah dan tak satu sekolah, keenamnya memiliki janji terus bermain bersama. Apalagi mulai dari kelas 7 SMP, Kim dkk sudah klop dengan Mobile Legends. “Game ini menjadi pemersatu kita,” katanya.
Belasan lomba, baik dari tingkat sekolah hingga daerah sudah dilalui. Namun baru kali ini juara 1 tingkat daerah. Terlebih bisa melawan tim sekolah dari daerah lain. “Rasa bangga pasti ada. Bisa membawa nama sekolah juga. Apalagi lombanya besar seperti ini,” ujar Kim dan Farel bersahutan.
Mereka merasa bermain game tak selamanya berdampak buruk. Tak akan kecanduan bila ditekuni dengan baik dan cukup. Tetapi justru jadi pengalaman baru dengan nilai plus di sisi yang lain. Menjadi atlet E-Sport juga memberi benefit tinggi di tengah era informatika seperti ini.
“Ya pesan kami tetap harus bisa membagi waktu. Kapan saat belajar dan kapan saat bermain,” ujar Kim dan lima kawannya pada koran ini.
Trofi daerah pertama yang diraih bersama ini tentu sangat berarti. Bagi mereka, yang terpenting adalah bisa bermain bersama. Kemenangan dan titel juara hanya bonus dari kekompakan. Kekompakan merekalah yang sejatinya mengalahkan King Slayer SMPN 1 Kertosono di Final Battle Day Student War Mobile Legends Competition 2021.(bersambung/ndr)