29.2 C
Kediri
Thursday, March 23, 2023

Dua Hari Pameran UMKM di SLG, Omzet Nyaris Rp 100 Juta

- Advertisement -

KABUPATEN, JP Radar Kediri– Antusiasme warga Kediri datang ke lokasi pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) masih tinggi. Hal itu terlihat dari  omzet yang diraih selama dua hari pameran. Yang nyaris menyentuh angka Rp 100 juta.

Pameran tersebut berlangsung sejak Rabu (8/3). Dan akan berlangsung hingga Minggu besok (12/3). Berdasarkan data yang dihimpun koran ini, sejak dua hari dibuka, omzet pameran UMKM ini mencapai Rp 93,57 juta. Diperkirakan perputaran uang akan semakin meningkat dua hari ini. Khususnya menjelang penutupan. Meningkatnya jumlah pengunjung menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk menjual produknya.

“Omzet setiap stan berbeda-beda,” kata Mamiek Amiyati, kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri.

Menurutnya, ada yang selama satu hari mendapat puluhan ribu rupiah saja. Ada yang bisa mengantongi ratusan ribu rupiah hingga jutaan.

Total, di hari pertama omzet para pemilik stan mencapai Rp 53,17 juta. Namun, sedikit menurun di hari kedua, ‘hanya’ mendapatkan Rp 40,40 juta. Penurunannya sebesar Rp 12,77 juta. Penyebab turunnya omzet itu diperkirakan karena jumlah pengunjung yang berkurang.

Baca Juga :  Masih Sahur ketika Imsak
- Advertisement -

Dalam pameran ini setiap stan bebas menampilkan produk UMKM-nya. Ada yang menampilkan olahan kuliner dan kerajinana tangan. Tiap kecamatan yang buka stan berlomba untuk menyajikan produk unggulan yang ada di desa-desa.

Begitu juga dengan lembaga atau instansi dari organisasi perangkat daerah (OPD). Misalnya di dinas sosial, selain memproduksi jamu rajangan kering, instansi ini juga menyediakan kain putih dan alat peraga untuk mencanting batik.

“Kalau mau praktik bikin motif batiknya gratis kok.  Malam hari pasti ramai di sini,” ucap dua perempuan paruh baya penjaga stan, yang saling menimpali memberi informasi.

Stan milik Kecamatan Ringinrejo menjadi salah satu yang konsisten menjual produknya dengan omzet di atas Rp 1 juta dalam sehari. Ada dua produk unggulan yang paling laris dan dicari pengunjung. Yakni kerajinan tangan berupa miniatur barongan dan produk minuman buah segar.

Baca Juga :  Kamar Gedek Jenderal Soedirman Kini Dipermak

Ani Rusdiana, 45, salah satu petugas jaga stan Kecamatan Ringinrejo mengatakan bahwa sejak pertama dibuka para pengunjung langsung berbondong membeli. “Pertama buka lebih dari 50 miniatur barongan yang dipajang. Sekarang, hanya tersisa 12 miniatur saja,” aku Ani.

Untuk harga bervariasi. Mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 60 ribu. Kebanyakan dibuat untuk gantungan kunci.

Sayangnya, ada juga keluhan yang muncul dari warga. Khususnya soal harga parkir yang dianggap mahal. Seperti Santi, 22, warga Badas, kaget dengan karcis parkir motor Rp 5 ribu.

“Parkirnya mahal banget,” keluhnya. Dia menduga, banyak pengunjung yang kecewa dengan biaya parkir yang mahal tersebut.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian
- Advertisement -

KABUPATEN, JP Radar Kediri– Antusiasme warga Kediri datang ke lokasi pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) masih tinggi. Hal itu terlihat dari  omzet yang diraih selama dua hari pameran. Yang nyaris menyentuh angka Rp 100 juta.

Pameran tersebut berlangsung sejak Rabu (8/3). Dan akan berlangsung hingga Minggu besok (12/3). Berdasarkan data yang dihimpun koran ini, sejak dua hari dibuka, omzet pameran UMKM ini mencapai Rp 93,57 juta. Diperkirakan perputaran uang akan semakin meningkat dua hari ini. Khususnya menjelang penutupan. Meningkatnya jumlah pengunjung menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk menjual produknya.

“Omzet setiap stan berbeda-beda,” kata Mamiek Amiyati, kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri.

Menurutnya, ada yang selama satu hari mendapat puluhan ribu rupiah saja. Ada yang bisa mengantongi ratusan ribu rupiah hingga jutaan.

Total, di hari pertama omzet para pemilik stan mencapai Rp 53,17 juta. Namun, sedikit menurun di hari kedua, ‘hanya’ mendapatkan Rp 40,40 juta. Penurunannya sebesar Rp 12,77 juta. Penyebab turunnya omzet itu diperkirakan karena jumlah pengunjung yang berkurang.

Baca Juga :  Hybrid Digital Challenge Buktikan Teknologi Hybrid

Dalam pameran ini setiap stan bebas menampilkan produk UMKM-nya. Ada yang menampilkan olahan kuliner dan kerajinana tangan. Tiap kecamatan yang buka stan berlomba untuk menyajikan produk unggulan yang ada di desa-desa.

Begitu juga dengan lembaga atau instansi dari organisasi perangkat daerah (OPD). Misalnya di dinas sosial, selain memproduksi jamu rajangan kering, instansi ini juga menyediakan kain putih dan alat peraga untuk mencanting batik.

“Kalau mau praktik bikin motif batiknya gratis kok.  Malam hari pasti ramai di sini,” ucap dua perempuan paruh baya penjaga stan, yang saling menimpali memberi informasi.

Stan milik Kecamatan Ringinrejo menjadi salah satu yang konsisten menjual produknya dengan omzet di atas Rp 1 juta dalam sehari. Ada dua produk unggulan yang paling laris dan dicari pengunjung. Yakni kerajinan tangan berupa miniatur barongan dan produk minuman buah segar.

Baca Juga :  Kamar Gedek Jenderal Soedirman Kini Dipermak

Ani Rusdiana, 45, salah satu petugas jaga stan Kecamatan Ringinrejo mengatakan bahwa sejak pertama dibuka para pengunjung langsung berbondong membeli. “Pertama buka lebih dari 50 miniatur barongan yang dipajang. Sekarang, hanya tersisa 12 miniatur saja,” aku Ani.

Untuk harga bervariasi. Mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 60 ribu. Kebanyakan dibuat untuk gantungan kunci.

Sayangnya, ada juga keluhan yang muncul dari warga. Khususnya soal harga parkir yang dianggap mahal. Seperti Santi, 22, warga Badas, kaget dengan karcis parkir motor Rp 5 ribu.

“Parkirnya mahal banget,” keluhnya. Dia menduga, banyak pengunjung yang kecewa dengan biaya parkir yang mahal tersebut.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian

Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru

/