Program Germas diterapkan oleh manajemen Hotel Grand Surya. Mulai penyediaan ruang laktasi hingga gerakan daur ulang sampah. Mereka akan melengkapi sarpras yang mendukung gerakan hidup sehat karyawan.
DWIYAN SETYA NUGRAHA Kota, JP Radar Kediri
Sikap ramah ditunjukkan recepsionist Grand Surya Hotel Siang itu (6/12). Di antara mereka juga ada HRD Manager Sunarsih dan Public Relation Manager Del Piero. Raut gembira juga masih terlihat di wajah mereka. Menyusul terpilihnya mereka sebagai juara Germas Award untuk kategori instansi swasta.
Dalam penilaian tim juri, Hotel yang berada di Jalan Dhoho ini dianggap memiliki program Germas paling lengkap di banding dengan peserta dari kategori instansi swasta lainnya. Hasil tersebut juga merupakan dari akumulasi hasil kuesioner dan verifikasi di lapangan yang dilakukan oleh juri Germas Award 2019.
“Kami mengapresiasi sekali atas penghargaan Germas Award untuk yang pertama kali. Bahkan, kami dengar ini merupakan pertama di Indonesia,” ujar Sunarsih.
Pihaknya mengaku, program Germas di lingkup kerjanya sudah berjalan lama. Bahkan mereka juga sudah menjalankan aktivitas olahraga dan kerja bakti tiap satu minggu sekali, penyediaan ruang laktasi bagi karyawan, penyediaan ruang hingga kantin sehat bagi karyawannya.
“Sebelum adanya Germas Award, beberapa tahun terakhir kami sudah melaksanakan program ini. Ini kami lakukan untuk menjaga kesehatan karyawan-karyawati,” terangnya.
Sunarsih menilai, langkah ini dinilai sangat efektif di antara karyawan-karyawatinya. Bahkan, satu tahun terakhir pihaknya juga menerapkan aturan kepada seluruh karyawan-karyawatinya yang domisili rumahnya berdekatan dengan Grand Surya Hotel. Yaitu agar mereka berjalan kaki ataupun naik sepeda angin. “Kami terapkan aturan ini untuk mendukung program Germas. Namun, beberapa bulan terakhir program ini masih belum bisa berjalan maksimal karena banyak yang rumahnya jauh,” ujarnya kepada koran ini.
Manajemen Grand Surya Hotel juga terus menggenjot karyawan-karyawatinya menjalankan gerakan hidup sehat ini. Selain menerapkan aturan olahraga dan kerja bakti secara berkala, pihaknya juga mengedukasi kepada seluruh karyawannya untuk back to nature. “Kami tekankan untuk seluruh karyawan untuk mengurangi penggunaan peralatan makan dan minum yang berbahan plastik. Sebagai alternatifnya kami menyediakan, misalnya, sedotan dari bahan bambu,” tandasnya.
Hal tersebut menurutnya sudah berjalan dengan tepat. Bahkan pihaknya juga menyediakan kantin karyawan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi indikasi jenis makanan yang kurang sehat. Oleh sebab itu, pihaknya menggandeng pihak ketiga sebagai penyedia makanan karyawannya. “Ini sebagai acuan kami untuk mengontrol asupan gizi setiap karyawan kami dengan jenis makanan yang sehat,” paparnya.
Del Piero, yang mendampingi Sunarsih menambahkan, keunggulan instansinya adalah ruang laktasi yang sudah memenuhi standardisasi dari Dinas Kesehatan. Pasalnya, pihaknya sudah lama memberikan fasilitas kulkas di ruangan bagi karyawana yang sedang menyusui itu. “Setiap karyawan yang menyusui bisa menyimpan susunya di kulkas tersebut. Ini kami fasilitasi untuk memberikan kenyamanan bagi mereka,” terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga memfasilitasi karyawannya dengan menyediakan ruangan konseling. Langkah ini dinilai sangat membantu bagi karyawannya yang punya masalah. Terutama untuk mencari solusi dalam setiap masalah yang terjadi. Baik itu di kantor maupun luar kantor. “Ruangan ini terintegrasi langsung dengan HRD sebagai fasilitatornya,” ujarnya.
Pria yang pernah bekerja di salah satu hotel di Kuta Bali ini menegaskan, ke depan pihaknya akan mengembangkan beberapa program yang menjadi kelebihan dari instansi swasta lainnya di Kota Kediri. Salah satunya program recycle atau daur ulang sampah. “Sudah lama kami kembangkan program ini untuk mendukung program germas,” terangnya.
Harapan ini bukan tanpa alasan. Menurut Del Piero, program recycle ini sekaligus mengurangi penggunaan sampah plastik. Sampah plastik seperti botol air minum sisa orang yang menginap dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai tinggi. “Kami manfaatkan untuk miniatur hiasan di hotel. Seperti bulan ini saja, jelang Natal, kami manfaatkan (sampah botol air minum) untuk hiasan pohon Natal,” pungkasnya.