KOTA, JP Radar Kediri – Puncak E-Sport with Indihome Student War Mobile Legend Competition 2021 bakal tersaji hari ini. Empat tim terbaik, dua dari kelompok SMP dan dua dari kelompok SMA, akan saling berhadapan. Mereka berebut menjadi yang terbaik dalam event tahunan yang digelar Jawa Pos Radar Kediri ini.
Keempat tim itu melaju ke final setelah mengalahkan seterunya di babak semifinal kemarin. Gearless Fujin (SMA Pawyatan Daha) mengalahkan SMKN 2 Kediri 1. Mereka akan berhadapan dengan Crazy Rich SMAK (SMAK St Augustinus Kediri).
Di kelompok SMP, yang tampil di final saga adalah TSG Spenesa (SMPN 1 Kota Kediri) melawan King Slayer (SMPN 1 Kertosono). Tim TSG Spenesa mengalahkan Alternugo (SMPN 3 Nganjuk) dan King Slayer mengandaskan perlawanan Estu Josh Warrior (SMPN1 Rejoso).
Tim-tim yang kalah di semifinal akan kembali bertarung hari ini. Hanya, mereka memperebutkan posisi ketiga.
Sementara itu, battle day di hari ketiga kemarin berlangsung sengit. Persaingan sudah terlihat sejak babak 16 besar. MIsalnya, ketika Estujos Warrior menghadapi Tim Two (MTsN 8). Pertandingan yang disiarkan live melalui Youtube Radar Kediri TV itu berlangsung sengit.
Keseruan terjadi ketika hero dari Estujos menghajar habis-habisan hero MTsN 8 Tim Two.“Wooho, yes,” seru Wildan, 13, anggota Estujos setelah tower dari tim lawan hancur.
Sayang, kegembiraan itu berakhir di semifinal. Ketika melawan King Slayer Dewi Fortuna tidak berpihak. Mereka terjegal dan harus puas berebut tempat ketiga. “Insyallah kami bisa menang untuk juara tiga,” ujar Wildan.
Pertandingan memprebutkan empat besar SMA tidak kalah seru. Prime Smapta dari SMAN 7 Kota Kediri melawan AH A3 dari SMK Al Huda Kediri. Tidak butuh waktu lama bagi SMAN 7 Kediri untuk menghancurkan tower utama milik SMK Al Huda Kediri.
Dibandingkan dengan pertandingan hari pertama, di hari kedua tidak ditemukan peserta yang diskualifikasi. Ketika penyisihan 18 besar (2/12) ada salah seorang peserta SMP melakukan kecurangan. “Kami dari tim panitia mendapatkan laporan bahwa ada yang melakukan kecurangan,” kata Billy Herbrinba dari komunitas Elvson Gaming yang juga salah satu juri pertandingan.
Billy mengatakan bahwa yang melaporkan ini adalah penonton pertandingan. Dengan menunjukkan hasil rekaman, ada satu peserta yang melibatkan pihak ketiga. Di rekaman vidio, terlihat layar hp lebih lebar dari biasanya. Akibat perbuatannya tersebut, tim asal dari Nganjuk tersebut di diskualikasi. “Hari ini tidak ada yang melakukan kecurangan,” imbuhnya. (ara/fud)