- Advertisement -
NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Harga cabai di Kota Angin semakin pedas saat Natal dan menjelang Tahun Baru 2022. Di beberapa pasar tradisional di Kota Angin, harga cabai hampir menyentuh Rp 100 ribu per kilogram. “Satu kilogram cabai harganya Rp 90 ribu,” ujar Fendri, salah satu pedagang di Pasar Kertosono kemarin.
Tingginya harga cabai tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrim. Akibatnya, pasokan cabai dari petani tidak melimpah. Karena tanaman cabai banyak yang mati. Jika tidak mati, maka cabai juga tidak bisa panen maksimal.
Sedangkan, kebutuhan cabai saat Natal dan menjelang Tahun Baru 2022 meningkat. “Stok cabai di pasaran menipis, jadi harganya naik,” ujar Fendri.
Kondisi ini kemungkinan akan bertahan lama. Karena hingga kemarin, stok cabai di Pasar Induk Pare dan Pasar Grosir Kediri yang menjadi kulakan pedagang cabai di Kertosono dan Nganjuk masih sedikit. Kabarnya, petani memilih tidak menanam cabai dan pindah ke padi. Karena biaya perawatan tanaman cabai yang lebih banyak saat musim hujan. “Musim hujan seperti ini biasanya cabai memang sulit didapat,” ujar Fendri.
Jika di pasar harga cabai sekitar Rp 90 ribu per kilogram, tidak demikian di tingkat pengecer. Pedagang sayur keliling menjual cabai Rp 13 ribu per ons. Itu artinya, harga cabai tingkat pengecer mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
- Advertisement -
Karena itu, konsumen terpaksa mengurangi konsumsi cabainya. “Iya gak banyak-banyak makan sambal sekarang jika harga cabai mahal,” ujar Syahrul, 29, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Nganjuk.
NGANJUK, JP Radar Nganjuk- Harga cabai di Kota Angin semakin pedas saat Natal dan menjelang Tahun Baru 2022. Di beberapa pasar tradisional di Kota Angin, harga cabai hampir menyentuh Rp 100 ribu per kilogram. “Satu kilogram cabai harganya Rp 90 ribu,” ujar Fendri, salah satu pedagang di Pasar Kertosono kemarin.
Tingginya harga cabai tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrim. Akibatnya, pasokan cabai dari petani tidak melimpah. Karena tanaman cabai banyak yang mati. Jika tidak mati, maka cabai juga tidak bisa panen maksimal.
Sedangkan, kebutuhan cabai saat Natal dan menjelang Tahun Baru 2022 meningkat. “Stok cabai di pasaran menipis, jadi harganya naik,” ujar Fendri.
Kondisi ini kemungkinan akan bertahan lama. Karena hingga kemarin, stok cabai di Pasar Induk Pare dan Pasar Grosir Kediri yang menjadi kulakan pedagang cabai di Kertosono dan Nganjuk masih sedikit. Kabarnya, petani memilih tidak menanam cabai dan pindah ke padi. Karena biaya perawatan tanaman cabai yang lebih banyak saat musim hujan. “Musim hujan seperti ini biasanya cabai memang sulit didapat,” ujar Fendri.
Jika di pasar harga cabai sekitar Rp 90 ribu per kilogram, tidak demikian di tingkat pengecer. Pedagang sayur keliling menjual cabai Rp 13 ribu per ons. Itu artinya, harga cabai tingkat pengecer mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
Karena itu, konsumen terpaksa mengurangi konsumsi cabainya. “Iya gak banyak-banyak makan sambal sekarang jika harga cabai mahal,” ujar Syahrul, 29, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Nganjuk.