KOTA, JP Radar Kediri– Sepekan pascalebaran harga cabai malah merangkak naik. Dari harga Rp 30 ribu kini menjadi Rp 45 ribu per kilogram (kg). Sedangkan bawang merah yang sebelumnya Rp 35 ribu juga naik jadi Rp 40 ribu per kg. “Setelah Lebaran stoknya menipis, sehingga harganya melonjak,” terang Harminah, pedagang Pasar Setonobetek, Kota Kediri kemarin.
Karena harga naik, permintaan konsumen menurun. Per hari Minah biasa habis 20 kg cabai. Namun kini hanya 7 sampai 10 kg. Menurutnya, pasokan turun karena banyak petani gagal panen akibat diterjang hujan. “Hasil panen sedikit karena banyak yang rusak,” ujarnya.
Senada dengan Harminah, Suci Isnaini, pedagang di pasar yang sama, menyebut, pasokan cabai rawit dari pasar grosir juga menipis. Biasanya ia ambil 30 hingga 50 kilogram. Namun sejak tiga hari lalu ia hanya menerima paling banyak 20 kilogram.
“Kalau harga naik, biasanya barang susah,” tuturnya. Suci memprediksi, harga naik akan bertahan selama sepekan ke depan jika pasokan terus berkurang.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Salim Darmawan menyatakan, tidak semua bahan pokok dan penting (bapokting) stabil. “Untuk bapokting yang dapat disediakan oleh BUMN, seperti beras, minyak goreng, tepung, mungkin mudah untuk distabilkan, tinggal menambah supply, membanjiri stok, atau penetrasi pasar, lalu harga akan stabil,” jelasnya melalui pesan singkat.
Untuk bapokting dari petani atau peternak,Salim menambahkan, lebih sulit menstabilkan harga. Bapokting ini seperti daging, telur, cabai, dan bawang. Sebab, mekanisme pembentukan harga pasar mengikuti ketersediaan atau stok. Disperdagin akan lebih fokus pada ketersediaan bapokting terlebih dulu pascalebaran. Ini agar supply bisa mencukupi demand. (ica/ndr)