29.2 C
Kediri
Thursday, March 23, 2023

Disperdagin Kota Kediri Ancam Blacklist Penjual Minyakita Lampaui HET

- Advertisement -

KOTA, JP Radar Kediri– Penjualan minyak goreng (migor) subsidi Minyakita masih banyak dijual di atas ketetapan harga eceran tertinggi (HET). Padahal, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Disperdagin) Kota Kediri melalui distributor sudah mengalokasikan seharga Rp 12.600 per botol.

“Yang kita dropping kemarin itu Minyakita botol tutup hijau. Itu yang harus taat aturan harga sesuai HET Rp 14 ribu,” kata Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Rice Oryza Nusivera.

Meski begitu, Rice memaklumi produk Minyakita lainnya dijual melebihi HET. Sebab bisa jadi, pedagang mendapatkan supply dari distributor lain. “Karena barang yang kita drop dulu juga kemungkinan sekarang sudah habis,” tambah perempuan yang akrab disapa Riris itu.

Baca Juga :  Usulkan Pembangunan ke Pusat, Mbak Yayuk Kawal Realisasinya di Daerah

Namun begitu, mengacu Surat Edaran Kementerian Perdagangan Nomor 3/2023, penjualan migor rakyat ini harus mematuhi harga penjualan dalam negeri dan HET. Berlaku dari tingkat produsen, distributor, hingga pengecer. Oleh karena itu, penindakan terhadap pedagang curang akan segera dilakukan.

“Untuk pedagang yang masih nakal akan ditindak oleh distributornya langsung berupa blacklist. Biar dialihkan ke pedagang yang jujur. Karena perjanjian pakta integritasnya itu antara pedagang dengan distributor,” terang Rice.

- Advertisement -

Ditanyai terkait rencana inspeksi mendadak (sidak), Riris belum bisa memastikan lebih jauh. “Menyusul agenda dropping selanjutnya. Waktunya belum bisa saya pastikan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa pedagang yang menjual Minyakita di suatu pasar di Kota Kediri masih mematok harga di atas HET. Mereka mengaku menjual Minyakita 1 liter –baik botol maupun pouch— dengan harga Rp 15 ribu lantaran harga dari distributor sudah mahal, yakni Rp 13.750 per botol.

Baca Juga :  Tak Dapat Bansos karena Kartu Expired

Tingginya harga dari distributor membuat pedagang eceran di pasar harus menaikkan harga. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang layak. “Saya kulakan ini saja Rp 165 ribu per kartonnya,” terang Darmi, salah satu pemilik toko kelontong di pasar. (c4/ndr)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

- Advertisement -

KOTA, JP Radar Kediri– Penjualan minyak goreng (migor) subsidi Minyakita masih banyak dijual di atas ketetapan harga eceran tertinggi (HET). Padahal, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Disperdagin) Kota Kediri melalui distributor sudah mengalokasikan seharga Rp 12.600 per botol.

“Yang kita dropping kemarin itu Minyakita botol tutup hijau. Itu yang harus taat aturan harga sesuai HET Rp 14 ribu,” kata Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Rice Oryza Nusivera.

Meski begitu, Rice memaklumi produk Minyakita lainnya dijual melebihi HET. Sebab bisa jadi, pedagang mendapatkan supply dari distributor lain. “Karena barang yang kita drop dulu juga kemungkinan sekarang sudah habis,” tambah perempuan yang akrab disapa Riris itu.

Baca Juga :  Harga Lebih Mahal, Penjualan Vapor Turun

Namun begitu, mengacu Surat Edaran Kementerian Perdagangan Nomor 3/2023, penjualan migor rakyat ini harus mematuhi harga penjualan dalam negeri dan HET. Berlaku dari tingkat produsen, distributor, hingga pengecer. Oleh karena itu, penindakan terhadap pedagang curang akan segera dilakukan.

“Untuk pedagang yang masih nakal akan ditindak oleh distributornya langsung berupa blacklist. Biar dialihkan ke pedagang yang jujur. Karena perjanjian pakta integritasnya itu antara pedagang dengan distributor,” terang Rice.

Ditanyai terkait rencana inspeksi mendadak (sidak), Riris belum bisa memastikan lebih jauh. “Menyusul agenda dropping selanjutnya. Waktunya belum bisa saya pastikan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa pedagang yang menjual Minyakita di suatu pasar di Kota Kediri masih mematok harga di atas HET. Mereka mengaku menjual Minyakita 1 liter –baik botol maupun pouch— dengan harga Rp 15 ribu lantaran harga dari distributor sudah mahal, yakni Rp 13.750 per botol.

Baca Juga :  Dua Tahun Kepemimpinan Mas Dhito di Kabupaten Kediri, Ini Program Unggulannya

Tingginya harga dari distributor membuat pedagang eceran di pasar harus menaikkan harga. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang layak. “Saya kulakan ini saja Rp 165 ribu per kartonnya,” terang Darmi, salah satu pemilik toko kelontong di pasar. (c4/ndr)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru

/