KOTA, JP Radar Kedir- Jelang Ramadan harga telur di Pasar Setonobetek, Kota Kediri naik. Kemarin (13/3) malah sempat naik dua kali dalam sehari. “Naik terus,” jelas Sri Widayati, 49, pedagang telur ayam Pasar Setonobetek.
Menurutnya, seminggu lalu (6/3) harga masih Rp 24.500 – Rp 25.000 per kilogram (kg). Namun kemarin, pukul 15.40 harga mencapai Rp 28 ribu per kg. Sebelumnya, di hari yang sama masih Rp 27.500.
Sri menjelaskan, harga dari peternak naik karena pakan ayam juga mengalami kenaikan harga. Selain itu, banyaknya permintaan jelang Ramadan menjadi salah satu faktor kenaikan harga.
Terpisah, harga telur di Kabupaten Kediri sepekan terakhir juga naik. “Biasanya kalau mau Lebaran memang harganya naik, alasan dari peternak harga jagung (pakan ayam) juga naik,” jelas Zaini, 46, pedagang kelontong di Trate, Banjarejo, Ngadiluwih.
Dia menjelaskan, per hari Senin (13/3) di eceran harga sekitar Rp 27 ribu. Berbeda dari penjelasan pedagang. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Mohammad Ridwan menjelaskan bahwa harga telur masih stabil. Karena masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 27 ribu per kg. “Masih relatif landai, menurut kami masih wajar,” jelasnya.

Data DKPP menunjukkan, dalam satu minggu terakhir harga terlihat stabil. Pada Selasa (7/3) harga telur ayam Rp 26 ribu. hingga kemarin, harga tertinggi Rp 27 ribu. Menurut Ridwan, yang patut diwaspadai ketika harga 20 persen lebih tinggi dari HET. Atau sekitar Rp 33 ribu per kg.
Kenaikan harga jelang Ramadan dinilai wajar. Menurut Ridwan, kenaikan kebutuhan masyarakat menjadi salah satu penyebabnya. “Karena ada tren kenaikan kebutuhan, bisa jadi karena perusahaan makanan (yang bahan bakunya telur) meningkatkan produksi,” ujarnya.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.