KOTA, JP Radar Kediri– Harga tomat melambung di Pasar Setonobetek, Kota Kediri. Jika biasanya pedagang menjual Rp 4 ribu sampai Rp 6 ribu, kini naik menjadi Rp 9 ribu per kilogram (kg). Kondisi tersebut sudah berlaku sekitar 2 minggu terakhir. Kenaikan harga secara perlahan.
Endah, 57, salah satu pedagang sayur di pasar tersebut, mengaku, saat ini harga tomat mahal. Padahal September lalu, harga komoditas sayur itu sempat mengalami penurunan.
“Pada September lalu harganya sangat anjlok. Sekitar Rp 2 ribu saja,” ungkapnya.
Bahkan di Pasar Grosir Ngronggo, menurut Endah, kala itu dijual per 10 kilogram. “Biasanya 10 kilogram itu harganya cuma Rp 15 ribu saja,” ujar ibu empat anak ini.
Kenaikan harga, lanjut Endah, disebabkan curah hujan yang tinggi. Akibatnya, hasil panen para petani tomat menurun. “Banyak yang gagal panen juga Mbak. Kualitas sayur jadi berkurang, banyak yang membusuk dan pertumbuhannya terhambat.
Tak hanya pedagang, kenaikan harga tomat tersebut juga meresahkan para pembeli. Halimatus Sa’adah, 45, salah satu konsumen, mengaku mengurangi pembelian tomatnya. “Saya sudah jarang beli tomat sekarang. Harga segitu menurut saya ya mahal,” ungkap ibu rumah tangga ini.
Sa’adah mengatakan, biasanya tetangga yang memiliki tomat membagikan hasil panennya. “Saya biasanya dapat pembagian dari hasil panen tetangga, kecipratan,” urainya seraya tertawa.(c2/ndr)