22.3 C
Kediri
Sunday, May 28, 2023

Harga Gabah Naik, Pemkab Kediri Pilih Lokasi Ini untuk Pasar Murah

KABUPATEN, JP Radar Kediri– Sudah satu minggu ini harga gabah di tingkat petani merangkak naik. Satu kilogramnya di atas Rp 5 ribu. Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menerapkan pasar murah. Sasarannya bukan masyarakat umum. Tetapi mereka yang ekonominya tidak mampu dan para warga lanjut usia (lansia).

Menurut Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Arba’i, pengambilan kebijakan untuk melakukan pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat tidak mampu. Lokasinya berada di wilayah yang bukan penghasil padi. “Ketika mengambil kebijakan kami sangat berhati-hati,” katanya.

Agar tidak salah sasaran, semua organisasi perangkat daerah (OPD) dilibatkan untuk melakukan kajian pelaksanaan pasar murah. Disampaikan Arba’i, kegiatan pasar murah mempertimbangkan petani lokal yang bulan ini sudah mulai panen raya. “Jangan sampai petani dirugikan dengan kebijakan ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Stok Minim, Harga Bawang Merah Meroket

Untuk pasar murah ini disiapkan beberapa bahan makanan kebutuhan pokok. Ada beras, minyak goreng, gula, hingga telur. “Kalau beras seperti ketika operasi pasar, satu lokasi disiapkan seberat 1,5 ton,” katanya.

Pilihan lokasi yang dijadikan sasaran untuk pasar murah juga memperhatikan kebutuhan warga. “Walaupun di wilayah pertanian padi, tetap dihitung kebutuhan pangannya. Kalau lebih tinggi juga tetap akan jadi sasaran,” jelasnya.

Karena itu, pada saat Ramadan nanti Pemkab Kediri berencana menggelar operasi pasar lagi. Lokasi yang disiapkan ada empat tempat. Yakni Kecamatan Puncu, Kecamatan Grogol, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Tarokan.

Diberitakan sebelumnya, Zulaiman, 76, petani padi asal Desa Bangsongan, Kecamatan Kayenkidul mengatakan, gabah di daerahya kini menjadi rebutan para tengkulak. Hal itu yang membuat harganya kini bisa di atas Rp 5 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Permintaan Naik, Toko Sepeda di Kediri Tambah Stok Sepeda Listrik

Menurutnya, harga di atas Rp 5 ribu per kiogram itu akan menguntungkan petani karena saat ini produksi padinya menurun. Itu akibat tidak dipupuk.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian

KABUPATEN, JP Radar Kediri– Sudah satu minggu ini harga gabah di tingkat petani merangkak naik. Satu kilogramnya di atas Rp 5 ribu. Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menerapkan pasar murah. Sasarannya bukan masyarakat umum. Tetapi mereka yang ekonominya tidak mampu dan para warga lanjut usia (lansia).

Menurut Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Arba’i, pengambilan kebijakan untuk melakukan pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat tidak mampu. Lokasinya berada di wilayah yang bukan penghasil padi. “Ketika mengambil kebijakan kami sangat berhati-hati,” katanya.

Agar tidak salah sasaran, semua organisasi perangkat daerah (OPD) dilibatkan untuk melakukan kajian pelaksanaan pasar murah. Disampaikan Arba’i, kegiatan pasar murah mempertimbangkan petani lokal yang bulan ini sudah mulai panen raya. “Jangan sampai petani dirugikan dengan kebijakan ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Permintaan Naik, Toko Sepeda di Kediri Tambah Stok Sepeda Listrik

Untuk pasar murah ini disiapkan beberapa bahan makanan kebutuhan pokok. Ada beras, minyak goreng, gula, hingga telur. “Kalau beras seperti ketika operasi pasar, satu lokasi disiapkan seberat 1,5 ton,” katanya.

Pilihan lokasi yang dijadikan sasaran untuk pasar murah juga memperhatikan kebutuhan warga. “Walaupun di wilayah pertanian padi, tetap dihitung kebutuhan pangannya. Kalau lebih tinggi juga tetap akan jadi sasaran,” jelasnya.

Karena itu, pada saat Ramadan nanti Pemkab Kediri berencana menggelar operasi pasar lagi. Lokasi yang disiapkan ada empat tempat. Yakni Kecamatan Puncu, Kecamatan Grogol, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Tarokan.

Diberitakan sebelumnya, Zulaiman, 76, petani padi asal Desa Bangsongan, Kecamatan Kayenkidul mengatakan, gabah di daerahya kini menjadi rebutan para tengkulak. Hal itu yang membuat harganya kini bisa di atas Rp 5 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Lho, Aturan Usaha Jasa Berbasis Online Masih Belum Jelas

Menurutnya, harga di atas Rp 5 ribu per kiogram itu akan menguntungkan petani karena saat ini produksi padinya menurun. Itu akibat tidak dipupuk.

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Kediri”. Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.






Reporter: rekian

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/