24.1 C
Kediri
Wednesday, May 31, 2023

Enam Bulan, Pendapatan PD Pasar Joyoboyo Belum Setengah Target

KOTA, JP Radar Kediri – Harapan Pemkot Kediri mendapatkan dampak positif dari mulai pulihnya ekonomi belum sepenuhnya terwujud. Pencapaian target pendapatan belum signifikan. Salah satunya adalah pencapaian yang dibukukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Joyoboyo (PD Pasar). Selama semester pertama tahun ini mereka tak mampu mencapai setengah dari target yang ditetapkan.

Meskipun demikian, PD Pasar merasa yakin bisa mengejar itu di semester kedua ini. “Tentu akan kami upayakan seoptimal mungkin,” aku Direktur Utama PD Pasar Ihwan Yusuf.

Optimisme Ihwan bukan tanpa dasar. Salah satu alasannya adalah membaiknya sektor ekonomi. Seiring dengan mulai melonggarnya pembatasan masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Sebetulnya, menurut sang dirut, belum tercapainya separo target itu juga terkait kenaikan target mereka. Pada 2022 ini PD Pasar dituntut mendapatkan pendapatan sebesar Rp 11 miliar. Atau naik Rp 300 juta bila dibanding tahun sebelumnya. Hanya, hingga separo tahun ini mereka baru mencapai 45 persen.

Tahun lalu PD Pasar juga tak bisa mencapai target. Penyebabnya adalah kondisi pasar yang masih lesu akibat penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sedangkan kali ini yang dihadapi adalah faktor sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Oleh karena itu, menurutnya PD Pasar Joyoboyo perlu meningkatkan kapasitas SDM masing-masing pegawai pasar.

Baca Juga :  Kemarau Akan Sangat Panjang

Hambatan lain adalah dari sisi pedagang. Ada yang lancar membayar retribusi ada juga yang tak teratur. Padahal, dari sembilan pasar yang mereka naungi, hanya Pasar Hewan Muning yang tersendat operasionalnya akibat serangan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Karena itu, beberap hal akan diupayakan oleh PD Pasar. Termasuk pembenahan teknis pemungutan retribusi. Tujuannya meminimalisasi kebocoran.

Pihak PD Pasar juga akan melakukan pembenahan pada fasilitas pasar. Terutama mencegah kebocoran dari sektor parkir melalui karcis elektronik seperti di Pasar Setonobetek.

“Memang bertahap, harapannya bisa diberlakukan dengan model yang sama,” ujarnya.

Selama ini, pendapatan pasar diproyeksi dari beberapa sektor. Seperti retribusi pelataran pelayanan pasar daerah, kios, dan parkir. Pasar dengan penyumbang pendapatan terbanyak adalah Pasar Grosir Ngronggo, Setonobetek, dan Pasar Banjaran. Kemudian ada Pasar Pahing, Bandarlor, Bawang, Pasar Hewan Muning, Mrican, Bandarngalim, dan Campurejo.

Baca Juga :  Pladu, Ratusan Warga Berburu Ikan di Sungai Brantas

Sementara itu, optimisme serupa juga dikatakan anggota Komisi B DPRD Kota Kediri Erita Dewi. Menurut politikus itu, PD Pasar masih berpeluang memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Kalau pasar ini tidak bermasalah. Dari tiga BUMD, hanya BPR yang sangat bermasalah. Saya yakinpasar nanti bisa mencapai targetnya,” jelas Erita.

Namun, dia juga mengakui belum melakukan hearing bersama PD Pasar Joyoboyo. Rencananya, hearing baru dilakukan Agustus ini. Saat itulah mereka juga akan melihat situasi yang melilit dengan membaca laporan dari PD Pasar.

Erita juga menyebut, direksi PD Pasar melakukan perbaikan berdasar evaluasi sebelumnya. “Memang tidak mudah. Yang penting kami melakukan kontroling terhadap kinerja mereka saja. Kalau dirasa tetap tidak ada perkembangan ya berarti perlu diganti direksinya, dalam hal ini yang punya wewenang adalah pemkot,” tandasnya.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

KOTA, JP Radar Kediri – Harapan Pemkot Kediri mendapatkan dampak positif dari mulai pulihnya ekonomi belum sepenuhnya terwujud. Pencapaian target pendapatan belum signifikan. Salah satunya adalah pencapaian yang dibukukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Joyoboyo (PD Pasar). Selama semester pertama tahun ini mereka tak mampu mencapai setengah dari target yang ditetapkan.

Meskipun demikian, PD Pasar merasa yakin bisa mengejar itu di semester kedua ini. “Tentu akan kami upayakan seoptimal mungkin,” aku Direktur Utama PD Pasar Ihwan Yusuf.

Optimisme Ihwan bukan tanpa dasar. Salah satu alasannya adalah membaiknya sektor ekonomi. Seiring dengan mulai melonggarnya pembatasan masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Sebetulnya, menurut sang dirut, belum tercapainya separo target itu juga terkait kenaikan target mereka. Pada 2022 ini PD Pasar dituntut mendapatkan pendapatan sebesar Rp 11 miliar. Atau naik Rp 300 juta bila dibanding tahun sebelumnya. Hanya, hingga separo tahun ini mereka baru mencapai 45 persen.

Tahun lalu PD Pasar juga tak bisa mencapai target. Penyebabnya adalah kondisi pasar yang masih lesu akibat penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sedangkan kali ini yang dihadapi adalah faktor sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah. Oleh karena itu, menurutnya PD Pasar Joyoboyo perlu meningkatkan kapasitas SDM masing-masing pegawai pasar.

Baca Juga :  Rekonstruksi Pembunuhan Binti: Ada Delapan Kejanggalan

Hambatan lain adalah dari sisi pedagang. Ada yang lancar membayar retribusi ada juga yang tak teratur. Padahal, dari sembilan pasar yang mereka naungi, hanya Pasar Hewan Muning yang tersendat operasionalnya akibat serangan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Karena itu, beberap hal akan diupayakan oleh PD Pasar. Termasuk pembenahan teknis pemungutan retribusi. Tujuannya meminimalisasi kebocoran.

Pihak PD Pasar juga akan melakukan pembenahan pada fasilitas pasar. Terutama mencegah kebocoran dari sektor parkir melalui karcis elektronik seperti di Pasar Setonobetek.

“Memang bertahap, harapannya bisa diberlakukan dengan model yang sama,” ujarnya.

Selama ini, pendapatan pasar diproyeksi dari beberapa sektor. Seperti retribusi pelataran pelayanan pasar daerah, kios, dan parkir. Pasar dengan penyumbang pendapatan terbanyak adalah Pasar Grosir Ngronggo, Setonobetek, dan Pasar Banjaran. Kemudian ada Pasar Pahing, Bandarlor, Bawang, Pasar Hewan Muning, Mrican, Bandarngalim, dan Campurejo.

Baca Juga :  Pladu, Ratusan Warga Berburu Ikan di Sungai Brantas

Sementara itu, optimisme serupa juga dikatakan anggota Komisi B DPRD Kota Kediri Erita Dewi. Menurut politikus itu, PD Pasar masih berpeluang memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Kalau pasar ini tidak bermasalah. Dari tiga BUMD, hanya BPR yang sangat bermasalah. Saya yakinpasar nanti bisa mencapai targetnya,” jelas Erita.

Namun, dia juga mengakui belum melakukan hearing bersama PD Pasar Joyoboyo. Rencananya, hearing baru dilakukan Agustus ini. Saat itulah mereka juga akan melihat situasi yang melilit dengan membaca laporan dari PD Pasar.

Erita juga menyebut, direksi PD Pasar melakukan perbaikan berdasar evaluasi sebelumnya. “Memang tidak mudah. Yang penting kami melakukan kontroling terhadap kinerja mereka saja. Kalau dirasa tetap tidak ada perkembangan ya berarti perlu diganti direksinya, dalam hal ini yang punya wewenang adalah pemkot,” tandasnya.






Reporter: Ilmidza Amalia Nadzira

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/