24.3 C
Kediri
Wednesday, May 31, 2023

Mayoritas Pembeli Luar Kota Minati Nanas Madu dan Lokal

NGANCAR, JP Radar Kediri– Melonjaknya jumlah pengunjung di kawasan wisata Gunung Kelud, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar menjadi berkah penjual nanas. Saat libur tahun baru lalu, banyak yang mampir di pasar nanas dekat Villa&Glamping Lembah Kelud.
Pedagang nanas berjejer di tepi jalan dan dikerumuni banyak pembeli. Setiap pengunjung rata-rata membeli lebih dari satu ikat. Sulastri, 35, salah satu penjual nanas, mengatakan awal buka pukul 08.00 hingga pukul 12.30. Selama itu nanas yang dijual sudah lebih dari 15 ikat. “Pembeli rata-rata dari luar kota, jadi belinya mesti lebih dari satu ikat. Bahkan ada yang beli 4 ikat juga,” paparnya.
Di lapaknya, Sulastri menjual dua jenis nanas. Nanas madu dana lokal. Dirinya juga menjual yang sudah dikupas. Mayoritas pembeli nanasnya lebih suka nanas lokal ketimbang nanas madu. “Sebenarnya selera, kalau lokal itu kan cenderung manis dan airnya sedikit. Kalau nanas madu itu airnya banyak, terus ada rasa asamnya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sumini, 41, mengatakan dari pukul 09.00 sudah banyak pengunjung mampir di lapaknya. Namun di lapaknya kebanyakan mencari nanas madu dan yang sudah dikupas. Dalam sehari, dia sudah menjual 20 ikat. Harga bervariasi, mulai Rp 10 ribu hingga Rp 35 ribu.
“Kalau tadi kebanyakan cari yang nanas madu, soalnya kalau dimakan memang lebih lembut ketimbang nanas lokal,” ucapnya.
Pengunjung yang mendatangi lapaknya pun dari berbagai kota. Ada yang dari Surabaya, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo. “Tadi ada tiga pemuda dari Sidoarjo beli nanas buat oleh-oleh katanya,” ujar Sumini.(c3/ndr)

Baca Juga :  Subsidi Elpiji Tak Tepat Sasaran

NGANCAR, JP Radar Kediri– Melonjaknya jumlah pengunjung di kawasan wisata Gunung Kelud, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar menjadi berkah penjual nanas. Saat libur tahun baru lalu, banyak yang mampir di pasar nanas dekat Villa&Glamping Lembah Kelud.
Pedagang nanas berjejer di tepi jalan dan dikerumuni banyak pembeli. Setiap pengunjung rata-rata membeli lebih dari satu ikat. Sulastri, 35, salah satu penjual nanas, mengatakan awal buka pukul 08.00 hingga pukul 12.30. Selama itu nanas yang dijual sudah lebih dari 15 ikat. “Pembeli rata-rata dari luar kota, jadi belinya mesti lebih dari satu ikat. Bahkan ada yang beli 4 ikat juga,” paparnya.
Di lapaknya, Sulastri menjual dua jenis nanas. Nanas madu dana lokal. Dirinya juga menjual yang sudah dikupas. Mayoritas pembeli nanasnya lebih suka nanas lokal ketimbang nanas madu. “Sebenarnya selera, kalau lokal itu kan cenderung manis dan airnya sedikit. Kalau nanas madu itu airnya banyak, terus ada rasa asamnya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sumini, 41, mengatakan dari pukul 09.00 sudah banyak pengunjung mampir di lapaknya. Namun di lapaknya kebanyakan mencari nanas madu dan yang sudah dikupas. Dalam sehari, dia sudah menjual 20 ikat. Harga bervariasi, mulai Rp 10 ribu hingga Rp 35 ribu.
“Kalau tadi kebanyakan cari yang nanas madu, soalnya kalau dimakan memang lebih lembut ketimbang nanas lokal,” ucapnya.
Pengunjung yang mendatangi lapaknya pun dari berbagai kota. Ada yang dari Surabaya, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo. “Tadi ada tiga pemuda dari Sidoarjo beli nanas buat oleh-oleh katanya,” ujar Sumini.(c3/ndr)

Baca Juga :  Blok A untuk Dagangan Kering

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/