Boscu ini sepertinya ingin menjadi juara Mixed Martial Arts (MMA). Namun, dia tidak bertanding di ring MMA. Namun, di tempat karaoke. Ironisnya, lawannya bukanlah lelaki yang memiliki berat badan sama dengannya. Namun, yang dijadikan lawan adalah Mbak Pur, pemandu karaoke. Otomatis, Boscu menang telak.
Belum satu ronde, Mbak Pur sudah knock out (KO). Bahkan, hanya sekali pukul, Mbak Pur langsung terkapar. Biyuh-Biyuh. Tidak puas memukul KO satu Mbak Pur, Boscu kembali mencari lawan. “Ayo duel sama aku,” tantangnya.
Otomatis, tantangan itu membuat Mbak Pur yang berkumpul di lobi jadi ketakutan. Karena bisa jadi akan dipukul KO oleh Boscu. Tak ada satu pun Mbak Pur yang berani maju ke depan.
Pengelola karaoke berusaha menenangkan Boscu. Namun, Boscu tetap emosi. Entah apa alasannya. Tak ada yang jelas. Yang pasti, dari mulut Boscu tercium aroma alkohol. Sehingga, dia lepas tak terkontrol.
Emosi Boscu yang meledak membuat Mbak Pur yang menemaninya berkaraoke dan kena pukul KO hanya bisa menangis. Dia tidak berani meminta uang. Pengelola karaoke juga tak mau ambil risiko. Karena Boscu memang dikenal sebagai preman kampung. Dia suka berkelahi.
Meski begitu, dalam hati, Mbak Pur mengumpat Boscu. Karena Boscu hanya berani menantang duel Mbak Pur. Bukan pengunjung karaoke yang laki-laki atau preman lain. “Coba sama laki-laki. Berani tidak,” ujar Mbak Pur dengan suara berbisik ke temannya.
Karena tak ada Mbak Pur yang berani maju, Boscu akhirnya keluar tempat karaoke di Kertosono itu. Dengan gaya sok preman, dia meninggalkan tempat karaoke tanpa harus membayar uang sepeser pun.
Setelah Boscu pergi, Mbak Pur yang menjadi korban penganiayaan tidak terima. Dia mendatangi kantor polisi untuk melaporkan perbuatan Boscu yang seenak perutnya sendiri. Boscu dilaporkan polisi. Kabar Boscu dilaporkan polisi segera tersebar. Boscu menjadi ketakutan. Dia memilih melarikan diri sebelum polisi datang menggereknya. Saat ini, status Boscu adalah buronan polisi. Kapok gak Boscu.